Jumat 13 Nov 2015 19:06 WIB

Gerindra: Koalisi Pemerintah Lemah

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Ilham
Ahmad Riza Patria
Foto: Antara
Ahmad Riza Patria

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Politisi Partai Gerindra, Ahmad Riza Patria menilai, perubahan nama Koalisi Indonesia Hebat (KIH) merupakan wujud lemahnya koalisi yang dibangun Presiden Joko Widodo. Padahal, KIH sendiri merupakan perwujudan dari partai pendukung pemerintah.

''Ngapain namanya diubah, kan KIH itu koalisi pemerintah. Ini bukti koalisi yang dibangun lemah,'' kata Riza saat dihubungi Republika.co.id, Jumat (13/11).

Menurutnya, KIH seharusnya tidak perlu mengganti nama koalisinya. Pergantian nama akan memperlihatkan ketidakpercayaan diri dalam tubuh pemerintah. Selain itu, penggantian nama KIH ini bisa saja untuk mengakomodir pihak-pihak tertentu.

''Mungkin saja untuk mengakomodir PAN. Karena selama ini kan mereka ada di KMP, tidak di KIH tapi mendukung pemerintah. Nah sekarang posisi mereka jelas berada di Partai Pendukung Pemerintah (PPP nama baru KIH),'' jelasnya. (Baca: PKS: Ganti Nama KIH Pertegas Pendukung dan Oposisi)

KMP sendiri tetap berada pada jalurnya. Mereka akan membela pemerintah jika mengeluarkan program yang pro rakyat. Namun tidak ragu mengkritisi pemerintah jika kebijakannya merugikan rakyat.

Pengamat politik Universitas Paramadina, Hendri Satiro mengatakan, akan menjadi fenomena lucu jika nantinya Partai Pendukung Pemerintah justru mengkritik kinerja Jokowi. ''Kan kebiasaan mereka mengkritik pemerintah,'' kata Hendri menanggapi kemunculan nama baru KIH.

Hendri yang merupakan peneliti Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia (KedaiKopi) mengungkapkan, survei yang dilakukan lembaganya menunjukan bahwa KIH menjadi salah satu faktor penghambat kinerja Jokowi-JK. ''Nanti kalau mereka mengkritik pemerintah namanya jadi P4 dan SP, Partai pendukung pemerintah Sekaligus Penghambat,'' kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement