Kamis 12 Nov 2015 08:31 WIB

Warga Harapkan Pembangunan Taman Segera Rampung

Rep: C34/ Red: Winda Destiana Putri
Taman
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Taman

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Warga Kota Bogor mengharapkan pembangunan sejumlah taman kota yang saat ini tengah berjalan segera rampung.

Pasalnya, selain menjadi area rekreasi publik, taman-taman itu juga merupakan tempat menggantungkan penghasilan.

Keluhan disampaikan Warto (48 tahun), salah satu pedagang gorengan di Kota Bogor. Ia berkata, sejak Taman Kencana ditutup untuk renovasi beberapa bulan lalu, omzetnya menurun drastis.

"Jadi sepi, dulu jelang Maghrib dagangan sudah habis. Sekarang ba'da Isya gorengan saya masih banyak," ungkapnya, Kamis (12/11).

Sudah 27 tahun Warto berjualan gorengan di Kota Bogor. Ia memikul dagangan dari kediamannya di Bantarjati dan berkeliling di area Lodaya, Halimun, Sempur, dan Taman Kencana.

Warto berkata, ia kerap berhenti untuk 'mangkal' di Taman Kencana karena pusat keramaian itu menyedot banyak pengunjung. Di antaranya, keluarga atau komunitas anak muda yang merupakan konsumen strategis gorengan Warto.

"Makanya kalau lagi tutup pengaruh sekali untuk saya," ujar pria kelahiran Bumiayu, Jawa Tengah itu.

Dari kabar yang beredar, Warto mengetahui bahwa taman bersejarah itu akan selesai direnovasi pada akhir November. Ia berharap, target waktu tersebut tak terlambat akibat cuaca hujan yang dinilainya bisa menghambat pengerjaan taman.

Sebelumnya, Kepala Bidang Pertamanan di Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Bogor Yadi Cahyadi menginformasikan terdapat delapan taman di Kota Bogor yang pembangunannya selesai akhir tahun. Sebagian taman hanya direnovasi dan sebagian lagi dibangun seluruhnya.

Yadi berujar, delapan taman yang rampung pada November dan Desember itu adalah Taman Kencana, Taman Ekspresi, Vertical Garden Mayor Oking, Taman Median R3, Taman Grafiti, Taman Pangrango, Taman Heulang, dan Taman Sholeh Iskandar.

"Untuk Taman Kencana, kami jadwalkan selesai pada 27 November 2015. Ikon Kota Bogor itu direvitalisasi

untuk mengembalikan fungsinya sebagai taman heritage," tuturnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement