REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Kepala Dinas Bina Marga dan Tata Air Kota Bekasi, Tri Adhianto menyatakan, ada sebanyak 54 titik rawan banjir di Kota Bekasi. Namun, sudah ada lima titik yang diminimalisir hasil perbaikan saluran di tahun 2015 ini.
Tri menjelaskan, ada dua penyebab banjir di Kota Bekasi, yakni banjir yang disebabkan air hujan dan yang disebabkan kiriman air dari Bogor.
"Sejauh ini yang paling sering adalah kiriman Bogor setelah Bendungan Kali Bekasi terlambat dibuka," katanya saat ditemui di lokasi pembangunan jembatan Jalan M. Hasibuan, Rabu (11/11).
Tri menjelaskan, 54 daerah titik banjir yang ada di Kota Bekasi berada di Kecamatan Jatiasih 10 titik, Kecamatan Bekasi Selatan 8 titik, Kecamatan Rawalumbu 5 titik, dan Kecamatan Bekasi Timur 9 titik. Selanjutnya, di Kecamatan Bekasi Utara 3 titik, Kecamatan Bekasi Barat 6 titik, Kecamatan Pondokmelati 2 titik, Kecamatan Pondokgede 6 titik, Kecamatan Medansatria 3 titik, dan Kecamatan Mustikajaya 2 titik.
Untuk mengantisipasi air kiriman dari Bogor, kata Tri, pihaknya sudah berkordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai Cisadane-Cileungsi (BWSCC). Salah satu antisipasinya yaitu dengan melakukan penguatan tanggul di bantaran Kali Bekasi.
Sejumlah tanggul yang ada di bantaran Kali Bekasi itu diantaranya tanggul di Kemang IFI, Perumahan Pondokgede Permai, Komplek Depnaker, Perumahan Pondok Mitra Lestari. "Semua tanggul itu kami normalisasi di tahun ini," jelasnya.