Rabu 11 Nov 2015 11:27 WIB

Warga Penghasilan Rendah Terima Bantuan Rehab Rumah

Rep: Edy Setiyoko/ Red: Andi Nur Aminah
Pekerja berjalan di kompleks rumah sederhana untuk masyarakat kelas bawah.
Foto: Antara
Pekerja berjalan di kompleks rumah sederhana untuk masyarakat kelas bawah.

REPUBLIKA.CO.ID,  KLATEN -- Kabar baik bagi sebagian warga masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Tercatat 897 MBR di wilayah Kecamatan Bayat, menerima Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. ''Total bantuan untuk pemugaran RTLH (Rumah Tidak Layak Huni) dari 897 orang tersebut senilai Rp13,39 milyar,'' kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) dan Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Klaten, Abdul Mursyid, Rabu (11/11).

Menurut Mursyid, sebelumnya DPU dan ESDM mengusulkan 931 MBR mendapat bantuan pemugaran rumah dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Dari jumlah itu, 897 RTLH yang dipilih untuk dilakukan pemugaran.  

Sebanyak 13 MBR masing-masing menerima bantuan Rp 10 juta. Sementara, 884 MBR masing-masing mendapat bantuan pemugaran RTLH Rp 15 juta. (Baca Juga: BPN Bogor Salurkan 470 Sertifikat Tanah MBR).

Seluruh penerima bantuan berasal dari Kecamatan Bayat. Mereka tersebar di Desa Ngerangan, Jotangan, Jarum, Banyuripan, Dukuh, dan Krikilan. Pemugaran rumah melalui BSPS paling banyak dilakukan di Desa Ngerangan menyasar ke 298 RTLH.

Sebelumnya, pemerima bantuan pemugaran rumah dilakukan verifikasi langsung oleh tim dari kementerian. Dari verifikasi itu, ada 897 RTLH di Kecamatan Bayat yang mendapat bantuan.

Mursyid mengatakan, bantuan berupa uang guna membeli bahan bangunan pemugaran rumah. Uang diberikan langsung melalui rekening masing-masing penerima bantuan.

Wujud bantuan dari APBN itu dikirimkan ke tabungan  penerima. Ada pertanggung-jawaban dari penggunaan dana itu. Setiap pembelian harus dimintakan kuitansi sebagai bukti pertanggung-jawaban penggunaan dana. Nanti, juga ada tim yang datang untuk memantau pelaksanaan pemugaran.

Terkait jumlah bantuan serupa pada 2016, Mursyid menjelaskan, pemkab masih menunggu kepastian pemerintah pusat. Bantuan itu diperlukan guna pemugaran RTLH yang hingga kini belum mendapat pemihakan bantuan.

Berdasar hasil pendataan BPS 2011, terdapat 29.933 RTLH di Klaten. Sebanyak 13.128 RTLH sudah dipugar melalui bantuan dengan sumber dana dari APBN, APBD Provinsi, serta APBD.

Bupati Klaten, Sunarno, meminta agar penerima bantuan merawat rumah seusai mendapat bantuan. Ia menjelaskan, BPS yang diberikan pemerintah ditujukan guna kesejahteraan masyarakat serta meningkatkan kesehatan.

''Rumah dibangun dengan pintu dan jendela serta lantai yang memenuhi syarat kesehatan. Ini agar penghuni mampu menghirup udara segara,'' kata Sunarno.

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Puji Astuti, mengatakan, ada dua jenis bantuan yang diberikan. Menurutnya, model atal lantai dan dinding (Aladin) dengan masing-masing penerima mendapat Rp15 juta.  Selain itu, bantuan Rp 10 juta untuk pemugaran atap dan dinding atau lantai dan dinding. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement