Rabu 11 Nov 2015 00:40 WIB

Nasib Bandara Lebak Ditentukan Pekan Ini

Bandar udara (ilustrasi)
Foto: Antara/Widodo S. Jusuf
Bandar udara (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Navigasi Penerbangan Kementerian Perhubungan Novie Riyanto mengatakan, nasib usulan pembangunan Bandara Lebak, Banten, ditentukan pekan ini. "Harus diputuskan ya atau tidak, kita targetkan tidak terlalu lama, paling lambat minggu ini sudah jadi," ujar Novie saat ditemui di Jakarta, Selasa (10/11).

Menurut Novie, kelaikan bandara tersebut dari segi operasional sangat kecil jika dilihat dari segi geografis. Pasalnya, dia menjelaskan, akan membentur ruang udara Bandara Curug di sisi Barat, sementara di Timur Laut terdapat Bandara Soekarno-Hatta. "Kapasitasnya kecil, memang ada ruang udara tapi pergerakannya ini sangat sempit," katanya.

Dia menegaskan apabila pihak pengembang, yakni PT Maja Raya Indah Semesta (MRIS) tidak memenuhi unsur keselamatan penerbangan, maka akan 100 persen ditolak. Pada Jumat (6/11), Novie mengatakan pihaknya telah berdiskusi dengan MRIS dan masih belum memenuhi analisis yang diminta. "Kami tidak puas dengan konsultannya karena apa yang kami minta belum bisa dipenuhi," katanya.

Analisis tersebut, dia menyebutkan, yakni terkait dengan runway atau landasan pacu, faktor keselamatan dan lainnya. Terutama, lanjut dia, pada aspek operasional karena berbenturan dengan ruang udara Bandara Curug.

"Mereka maunya Curug dieliminasi karena mentok ruang udaranya, ini harus didiskusikan lagi," katanya.

Menurut Novie, hal itu masih menjadi perdebatan, pasalnya Bandara Curug merupakan bandara yang dipakai untuk latihan pilot-pilot di Sekolah Tinggi Penerbangan Curug. "Selama pihak pengembang bisa meyakinkan kita dalam hal keselamatan penerbangan, bisa dipertimbangkan," katanya.

Kebutuhan lahan Bandara Lebak, yakni 2.000 hektare dengan investasi Rp 17 triliun.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement