Selasa 10 Nov 2015 22:44 WIB

Haedar Nasir Berharap Masyarakat Teladani Sosok Ki Bagus Hadi Kusumo

Rep: c35/ Red: Andi Nur Aminah
Ki Bagus Hadikusumo
Ki Bagus Hadikusumo

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- PP Muhammadiyah menggelar tasyakur anugerah pahlawan nasional Ki Bagus Hadi Kusumo dan refleksi hari pahlawan nasional pada Selasa (10/11) malam di Gedung Dakwah Muhammadiyah, Jakarta. Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nasir mengungkapkan tasyakuran tersebut sengaja dilaksanakan, Selasa (10/11) sebagai hari pahlawan. 

"Kita harus belajar dari sosok Ki Bagus Kusumo sebagai seorang yang tulus sederhana tetapi sangat gigih," tuturnya dalam sambutannya di Gedung Dakwah Muhammadiyah, Selasa (10/11).

Dia menceritakan Ki Bagus Kusumo yang menjadi Ketua PP Muhammadiyah pada usia 52 tahun itu adalah peletak ideologi Muhammadiyah. Hal itu karena Ki Bagus yang membuat muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah. Menurut dia narasi pemikirannya mirip dengan UUD 1945 dan Piagam Jakarta. Hal itu kata dia menunjukkan bahwa Ki Bagus memiliki ideologi keislaman dan kebangsaan yang dalam.

Di sisi lain dia menyayangkan beberapa kelompok yang menyalahkan Ki Bagus karena telah mencoret tujuh kata dalam naskah proklamasi. Menurut dia Ki Bagus, Mr Kasman Singodimejo dan lain-lain pada saat itu justru melakukan hal itu demi menyelamatkan negara yang baru saja merdeka sehari. 

"Kita tahu bahwa dalam konteks keislaman tidak ada yang hilang, dari syariat ke tauhid. Kata Tuhan Yang Maha Esa tersebut sudah mewakili tauhid, yang justru menjadi dasar tegaknya syariat," katanya.

Dia berharap dengan ditetapkannya Ki Bagus Hadi Kusumo ini masyarakat Indonesia bisa meneladani perjuangan beliau. Menurut dia, Muhammadiyah tidak menjadikan acara ini sebagai seremonial belaka, tapi juga mengingat kembali makna pejuang yang menegakkan negara tercinta ini, yang sudah banyak diangkat sebagai pahlawan nasional.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement