REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gus Dur dikabarkan akan menerima gelar pahlawan nasional. Sejumlah pihak menganggap pemberian gelar adalah hal yang lumrah mengingat sumbangsih Gus Dur semasa hidup.
Pendiri LSM Lingkar Madani (LIMA), Ray Rangkuti, mengatakan pemberian gelar pahlawan nasional kepada Presiden Indonesia keempat, KH Abdurrahman Wahid, sebagai tindakan yang sangat layak untuk diberikan.
Menurutnya, sikap dan tindakan semasa memimpin Indonesia dari sosok yang akrab disapa Gus Dur, membuatnya sangat pantas mendapat gelar tersebut.
Turunnya Gus Dur dari posisi presiden yang dimakzulkan kala itu, kata dia, tidak jauh berbeda dengan apa yang dialami Presiden Indonesia pertama, Ir Soekarno.
Namun, Gus Dur dinilai bisa menghadapi itu dengan sikap kenegerawanan, dengan tidak melakukan tindakan yang menimbulkan kekacauan dan mampu menerima keputusan itu dengan sangat baik.
Pengamat politik UIN Syarif Hidayatullah itu menerangkan tuntutan politik yang diterima Gus Dur tahun 2001, tidak menurunkan kiprah dan sumbangsih mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama tersebut.
Maka itu, ia tidak ragu menyatakan gelar pahlawan nasional sangat pantas untuk disematkan kepada Presiden Indonesia keempat KH Abdurrahman Wahid. "Gelar pahlawan nasional pantas disandang Gus Dur," kata Ray kepada Republika, Ahad (8/11).
Selain itu, Ray mengungkapkan jika Gus Dur telah mewariskan pelajaran yang sangat baik kepada negara dan masyarakat, yaitu soal pluralisme yang selalu diterapkan. Hal itu, lanjut Ray, menunjukkan rasa cinta KH Abdurrahman Wahid yang sangat besar kepada Indonesia yang melebihi kecintaan kepada dirinya sendiri.