REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat akan mendapatkan bantuan alat deteksi dini longsor. Rencananya, alat tersebut akan dipasang di tiga titik rawan longsor yang ada di Sukabumi.
"Permohonan bantuan sudah disetujui pemerintah pusat," ujar Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Sukabumi, Irwan Fajar kepada Republika.co.id, Ahad (8/11).
Sehingga saat ini hanya menunggu realisasi dan pemasangan alat early warning system tersebut. Menurut Irwan, informasinya alat yang diberikan mencapai dua hingga tiga unit. Sarana itu nantinya akan dipasang di daerah yang sangat rawan bencana baik di selatan maupun utara Sukabumi.
Irwan mengungkapkan, Sukabumi merupakan daerah rawan bencana tanah longsor yang seringkali menimbulkan korban jiwa. Dari pemetaan potensi risiko bencana, seluruh kecamatan atau 47 kecamatan masuk dalam daerah rawan bencana. Jika diklasifikasikan ada tiga kategori daerah rawan bencana yaitu tinggi, sedang dan rendah.Di sisi lain, Kota Sukabumi juga membutuhkan alat peringatan dini bencana longsor. Sejumlah wilayah di kota tersebut masuk dalam kawasan rawan bencana longsor.
"Ada 11 kelurahan dari 33 kelurahan yang rawan longsor," ujar Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kota Sukabumi Zulkarnain Barhami. Kesebelas kelurahan itu antara lain Kelurahan Cisarua dan Subangjaya Kecamatan Cikole. Oleh karena itu diperlukan alat peringatan dini untuk menghindari korban jiwa akibat longsor.