Sabtu 07 Nov 2015 22:55 WIB

Empat Orang Tewas Tersambar Petir di Bumi Perkemahan

Rep: lilis handayani/ Red: Taufik Rachman
Hujan petir
Foto: flickr
Hujan petir

REPUBLIKA.CO.ID,KUNINGAN -- Empat orang tewas dan tiga lainnya terluka akibat tersambar petir di Bumi Perkemahan Blok Ipukan, Dusun Palutungan, Desa Cisantana, Kecamatan Cigugur, Kabupaten Kuningan, Sabtu (7/11)  sekitar pukul 12.30 WIB. Saat itu, para korban sedang mengikuti kegiatan perkemahan di lokasi tersebut.

Para korban merupakan anggota rombongan Pelatihan Dasar Pecinta Alam SMAN 1 Jamblang, Kabupaten Cirebon dan rombongan Perkemahan Organisasi Mahasiswa Jurusan Tehnik Informatika Universitas Muhamadiyah Cirebon.

Guru Pembimbing SMAN 1 Jamblang, Wawan Suwandi (35) menjelaskan, peristiwa itu terjadi ketika rombongan baru selesai memperbaiki tenda yang bocor. Pasalnya, saat itu hujan turun dengan deras. Usai memperbaiki tenda, rombongan pun beristirahat di mushola dan gubuk.

''Tiba-tiba terdengar suara petir dan terlihat beberapa orang sudah tergeletak di tanah,'' kata Wawan.

Korban tewas adalah Dean Andika (15) dan Andrian (15), keduanya siswa SMAN 1 Jamblang Cirebon, serta Arif Budiyanto (24) dan Arif Budiman (25), keduanya merupakan alumni/panitia acara.

Selain menewaskan empat orang, sambaran petir juga mengakibatkan tiga orang lainnya terluka. Mereka langsung dilarikan ke UGD RS Sekar Kamulyaan Cigugur, Kabupaten Kuningan.

Ketiga orang yang terluka itu terdiri dari Nurhalizah (17) dan Anisa (16), keduanya siswa SMAN 1 Jamblang, Kabupaten Cirebon dan Fahat dari Universitas Muhamadiyah Cirebon.

Rombongan SMAN 1 Jamblang yang terdiri dari tujuh orang peserta, lima orang panitia dan satu orang pembina itu telah melaksanakan kegiatan di bumi perkemahan itu sejak Jumat (6/11). Rencananya, mereka akan mengikuti kegiatan hingga Ahad (8/11).

Sedangkan rombongan dari Universitas Muhamadiyah Cirebon, pesertanya sekitar 40 orang dan panitia 30 orang. Mereka melaksanakan kegiatan di lokasi itu sejak Sabtu (7/11) dan rencananya akan pulang pada Ahad (8/11).

Wakapolres Kuningan, Kompol Dian Setyawan, membenarkan terjadinya peristiwa tersebut. Dia mengatakan, saat peristiwa terjadi, kondisi di lokasi memang sedang hujan disertai sambaran petir.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement