Jumat 06 Nov 2015 19:59 WIB

Korban Perkosaan Bergilir di Tangerang Alami Trauma Berat

Rep: C36/ Red: Bayu Hermawan
Arist Merdeka Sirait
Arist Merdeka Sirait

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Tiga korban perkosaan bergilir asal Kabupaten Tangerang hingga saat ini masih mengalami trauma berat. Pekan depan, ketiganya akan menjalani pemulihan psikis dengan didampingi Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA).

Ketua Komnas PA, Arist Merdeka Sirait, mengatakan ketiga korban perkosaan  masih dalam pendampingan pihaknya hingga batas yang tidak ditentukan.

"Secara psikis ketiganya mengalami trauma berat. Korban takut untuk pergi ke luar rumah. Masih kami dampingi hingga pulih," jelasnya kepada Republika.co.id, Jumat (6/11).

Ia melanjutkan, ketiga korban, AAY (14), RS (15) dan MI (12) sama-sama masih duduk di bangku sekolah menengah pertama (SMP). Hingga kini, mereka belum kembali masuk sekolah. Ketiganya juga takut untuk pergi ke luar rumah.

"Mereka kini lebih banyak beraktivitas di dalam rumah," ujarnya.

Menurut Arist, AAY, RS dan MI akan menjalani serangkaian terapi untuk memulihkan trauma psikis yang dialami. Komnas PA juga akan menemui pihak sekolah agar memberikan perlindungan kepada ketiga korban.

Arist meminta agar sekolah tidak mengungkap fakta bahwa ketiga siswa pernah mengalami kekerasan seksual. Saat disinggung tentang kondisi fisik korban, Arist menuturkan saat ini ketiganya dalam keadaan sehat.

Seperti diketahui, AAY, MI dan RS merupakan korban perkosaan bergilir pada 30 September lalu. Terhitung ada 15 pemuda yang melakukan perkosaan secara bergilir terhadap ketiganya.

Berdasarkan informasi terakhir yang dihimpun Republika, baru ada lima pelaku perkosaan yang tertangkap. Sebanyak 10 pelaku lain hingga kini masih terus diburu oleh aparat kepolisian.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement