Jumat 06 Nov 2015 06:05 WIB

Ahok Diminta tak Arogan Soal Bantargebang

Kendaraan pengangkut sampah melintas di TPST Bantar Gebang,Bekasi, Jawa Barat, Kamis (5/11).
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Kendaraan pengangkut sampah melintas di TPST Bantar Gebang,Bekasi, Jawa Barat, Kamis (5/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Komando Pejuang Merah Putih (KPMP) Ki Kusumo angkat bicara terkait penghadangan truk sampah DKI Jakarta ke tempat pengolahan sampah terpadu (TPST) Bantargebang oleh warga dan LSM di Cileungsi, Bogor, Jawa Barat.

“Apa yang dilakukan warga dan LSM itu sah-sah saja. Selama ini mereka kan juga terkena dampak dari truk sampah yang melintas. Tak hanya dari bau tak sedap, namun juga penyakit yang mungkin ditimbulkan,” ujar Ki Kusumo, kemarin.

Baca Juga

Aktor sekaligus produser film tersebut menyatakan, selain warga di sekitar TPST Bantargebang, masyarakat di Bekasi juga terkena dampaknya. “Kalau malam, bau sampah itu sampai ke tempat saya di Jatiasih.”

Dalam kasus tersebut, ia meminta Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok tak asal ngomong. “Saya lihat beberapa ucapan dia (Ahok) bukan mencerminkan sikap seorang pemimpin. Dia bilang akan melarang warga Bekasi kerja di Jakarta, akan mengirim tentara untuk mengawal sampah atau ucapan dia yang menyebut penghadang truk adalah preman,” ujarnya.

Kekecewaan pemeran Drakula Cinta tersebut mungkin beralasan. Menurut dia, Ahok sudah menghina warga Bekasi. Dia berharap, masalah pembuangan sampah di Bantargebang yang bermula dari perseteruan antara DPRD Bekasi dan Ahok bisa diselesaikan dengan jalan musyawarah atau duduk bareng. “Buat Ahok jangan mengedepankan arogansi, sebab masalah ini sudah melebar ke masyarakat,” ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement