Kamis 05 Nov 2015 09:47 WIB

KPU Ingatkan Pendukung Risma dan Rasiyo

Rep: Andi Nurroni/ Red: Esthi Maharani
Surat suara di pilkada.
Foto: Antara
Surat suara di pilkada.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA — Komisi Pemilihan Umum (KPU) Surabaya akan menggelar debat publik antarpasangan calon wali kota dan wakil wali kota Surabaya sesi ke dua, Jumat (6/10). Berkaca pada penyelenggaraan sesi pertama yang diwarnai kegaduhan kedua pendukung, KPU mengimbau kedua tim pemenangan mengatur lebih tertib pendukung masing-masing.

“Bagaimanapun, tertib atau tidaknya para rombongan pendukung pasangan calon, bisa jadi akan menjadi pertimbangan dari masyarakat untuk memberikan dukungannya atau tidak. Apalagi, debat akan disiarkan secara live,” ujar Ketua KPU Surabaya Robiyan Arifin melalui siara pers tertulis, Rabu (4/11).

Selain menjaga ketertiban saat, Robiyan mengingatkan kembali tim pemenangan hanya membawa atribut sesuai yang disepakati. Untuk memastikan seluruh peraturan diikuti, kata Robiyan, Panwaslu akan memantau langsung jalannya debat di lokasi acara.

“Debat kandidat ini adalah salah satu proses kampanye sehingga panwas juga melakukan pengawasan jangan sampai melanggar ,” kata Robiyan.

Debat sesi kedua, kata Robiyan, akan dilangsungkan di salah satu hotel di Surabaya, serta disiarkan langsung melalui staisun televisi lokal JTV. Tema yang diangkat dalam debat kedua, kata dia, adalah “Memperkokoh NKRI dan Kebangsaan”.

“Tema ini menjadi penting mengingat tantangan yang akan dihadapi pemimpin Surabaya, juga terkait dengan upaya-upaya mempertahankan NKRI dari ancaman paham-paham dan ideologi yang berseberangan dengan nilai-nilai Pancasila, yang gejalanya akhir-akhir ini memang mulai bermunculan,” ujar Robiyan.  

Komisioner KPU Surabaya Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, dan dan Pengembangan Informasi Nur Syamsi mengingatkan kepada masyarakat, khususnya calon pemilih di Surabaya, untuk memanfaatkan debat kandidat ini sebagai ajang untuk mengenal lebih dekat profil kedua pasangan calon.

"Lewat debat ini, masyarakat bisa tahu bagaimana profil calon pemimpinnya. Jadi diharapkan pada 9 Desember nanti, saat pemungutan suara, mereka tahu siapa yang akan mereka pilih," kata Nur Syamsi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement