Selasa 03 Nov 2015 19:15 WIB

2015, Perdagangan Manusia di Sukabumi 18 Kasus

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Djibril Muhammad
perdagangan manusia (illustrasi)
Foto: Republika/Mardiah
perdagangan manusia (illustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI — Kasus perdagangan manusia atau human trafficiking di Kabupaten Sukabumi masih tinggi. Hal ini dikarenakan banyaknya kasus trafficking yang menimpa warga Sukabumi.

"Data terakhir ada 18 kasus trafficking yang kami tangani," ujar Ketua Forum Wanita (Forwa) Sukabumi Elis Nurbaeti kepada Republika.co.id, Selasa (3/11).

Kasus tersebut ditangani Forwa sejak Januari hingga awal November 2015. Terakhir kata Elis, Forwa menerima laporan kasus perdagangan wanita pada Senin (2/11) lalu. Di mana, kasus trafficking menimpa seorang wanita yang berusia 14 tahun warga Kecamatan Jampang Tengah.

Korban terang Elis sudah mendapatkan penanganan medis di rumah sakit. Rencananya, Forwa akan melakukan penelusuran terkait kasus tersebut langsung ke tempat tinggal korban di Jampang Tengah pada Rabu (4/11).

Elis mengungkapkan, selama ini para korban trafficking biasanya dikirim ke beberapa daerah dalam negeri seperti Batam Kepulauan Riau (Kepri). Namun, ada juga korban trafficking yang awalnya akan menjadi tenaga kerja wanita (TKW) di Arab Saudi.

Ditambahkan Elis, upaya penanganan korban trafficking harus mendapatkan dukungan penuh dari pemerintah. Forwa sendiri berupaya memberikan pendampingan terhadap korban trafficking.

Selain itu mendorong upaya pencegahan terjadinya perdagangan manusia dengan menggiatkan sosialisasi kepada masyarakat luas. Untuk mencegah trafficking juga perlu ditanamkan pendidikan agama kepada anak-anak. Hal ini dikarenakan benteng agama sangat efektif untuk mencegah terjadinya perdagangan manusia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement