Selasa 03 Nov 2015 16:05 WIB

Akses Menuju Bantargebang Ditutup, Truk Sampah Menumpuk

Rep: c26/ Red: Bilal Ramadhan
Seorang pekerja sedang memilah sampah di TPST Bantar Gebang, Bekasi, Jawa Barat.
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Seorang pekerja sedang memilah sampah di TPST Bantar Gebang, Bekasi, Jawa Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Dinas Kebersihan DKI Jakarta Isnawa Adji mengungkapkan warga Cileungsi kembali berulah. Setelah kemarin truk sampah dihadang, Isnawa menyebut warga kembali menutup akses jalan pagi tadi.

"Mau nutup jalan lagi jam lima pagi tadi, saya sudah lapor sama Pak Gubernur," kata Isnawa saat dihubungi, Selasa (3/11).

Ia menyebutkan saat ini tengah dijembatani oleh aparat kepolisian. Pasalnya penutupan tersebut memberikan dampak penumpukan truk sampah yang akan menuju Bantargebang. Ia menyayangkan aksi yang dilakukan warga Cileungsi.

Padahal ini berhubungan dengan kepentingan rakyat. Karena sampah berhubungan dengan aktivitas masyarakat luas. Ia menyebutkan penumpukan sudah terjadi akibat penghadangan sebelumnya. Bahkan ratusan truk terpaksa antri sampai diperbolehkan lewat.

Namun ia heran hal ini harus terulang kembali pagi ini. Padahal sesuai kesepakatan trum sampah boleh melewati jalur Cileungsi pukul 05.00 WIB hingga 21.00 WIB. Jadwal ini kebalikan dari jalur Bekasi Barat yang pukul 21.00 WIB hingga 05.00 WIB.

Menurutnya jika ingin menyampaikan aspirasi, hendaklah disampaikan dengan cara yang tepat. Bukan justru membuat tumpukan sampah Ibu Kota tersendat di satu titik. "Kalau mau demo mau nyampaikan unjuk rasa ada cara yang benar apa itu lewat DPRD Bogor atau Bekasi. Kan bisa dikomunikasikan dengan Pemprov DKI," ujarnya.

Padahal, kata dia, Pemprov DKI bertanggung jawab penuh atas dampak yang dihasilkan dari proses pengiriman sampah tersebut seperti perbaikan jalan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement