REPUBLIKA.CO.ID,PEKANBARU -- Kualitas udara di Pekanbaru, Riau mulai membaik. Aktivitas masyarakat pun kembali berjalan normal. Salah satunya aktivitas jual beli di Pasar Raya Arengka, Pekanbaru.
Pembeli yang berbelanja di pasar mulai ramai. Pedagang pun mengaku kembali meraup untung. "Sekarang sudah mulai normal (aktivitas di pasar), lumayanlah," kata salah satu pedagang sayur di Pasar Raya Arengka, Aliyasna Purba (49 tahun), Selasa (3/11).
Diatakannya, selama diselimuti kabut asap, aktivitas pasar sepi. Tidak banyak pembeli yang belanja di pasar. Menurutnya, para pembali tersebut malas berbelanja di tengah kepungan kabut asap.
"Orang tak ada yang ke pasar, mengurung semua," ujar dia.
Hal tersebut membuat sejumlah sayur yang dijualnya terbuang sia-sia. Tak hanya itu, harga sayur pun sangat turun tajam lantaran kualitasnya yang kurang bagus. Sejumlah sayuran seperti sawi, bayam, daunnya mengkerut dengan batang yang mengecil.
"Harga sudah diturunkan saja tidak laku," lanjutnya.
Saat ini, Aliyasna mengatakan, harga sayur mayur kembali normal. Bayam yang tadinya dijual seharga Rp 2.000 per tiga ikat, saat ini menjadi Rp 3.500.
Sementara itu, salah satu pedagang sayur lainnya, Mak Kris mengaku senang karena kabut asap di Pekanbaru mulai menghilang. Sehingga aktivitas jual beli di pasar dapat kembali normal. Selain itu, harga kebutuhan pokok dan sayur mayur mulai kembali normal seperti biasa.
"Jangan datang lagi, biar tidak mengganggu aktivitas jual beli lah,"kata Mak Kris.
Sementara itu, berdasarkan data BMKG, tingkat konsentrasi aerosol atau partikel debu (PM10) pada pukul 00.00 hingga 10.00 WIB sangat fluktuatif. Angkanya berada pada kisaran 31-68 mikrogram per meter kubik dengan kategori ISPU Baik hingga Sedang.