REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulawesi Tengah (Sulteng) mengimbau agar warga mewaspadai bencana alam tanah longsor dan banjir menghadapi musim pancaroba. "Dalam beberapa hari ini hujan mengguyur sejumlah daerah di Sulteng sehingga perlu diwaspadai baik pemerintah dan masyarakat di seluruh kabupaten dan kota," kata Kepala BPBD Palu Bartholomeus Tandigala di Palu, Selasa (3/11).
Ia mengatakan telah menginstruksikan semua BPBD di seluruh kabupaten dan kota di Sulteng untuk siaga menghadapi musim hujan ke depan.
"Kami sudah meminta semua BPBD di Sulteng untuk tetap waspada dan segera melakukan sosialisasi kepada masyarakat," katanya.
Masyarakat khususnya permukiman yang berada di bukit atau dekat dengan daerah aliran sungai (DAS) harus berhati-hati karena Sulteng selama ini rawan bencana banjir dan tanah longsor. Beberapa daerah di Sulteng yang sangat rawan banjir dan longsor adalah Kabupaten Sigi, Donggala, Banggai, Tolitoli, Buol, Poso, Tojo Una-Una, Morowali dan Parigi Moutong.
Dia mengatakan, setiap tahunnya, banjir dan tanah longsor terjadi di daerah-daerah tersebut sehingga pemerintah dan masyarakat perlu mewaspadainya. Apalagi, Sulteng juga termasuk daerah yang memiliki sejumlah titik kebakaran hutan. "Kalau hutan sudah terbakar, maka fungsi hutan hilang," kata dia.
Jika hutan sudah gundul, maka bencana banjir dan tanah longsor sewaktu-waktu pada musim hujan akan terjadi. Kalau terjadi bencana alam, maka yang rugi bukan hanya pemerintah, tetapi masyarakat juga.
Terkait kesiapan peralatan, Bartholomeus menjamin peralatan maupun logistik bencana di Sulteng cukup memadai. Baik kendaraan operasional maupun peralatan pendukung lainnya, termasuk pula bahan makanan dan obat-obatan yang tersedia di gudang BPBD di seluruh kabupaten dan kota di Sulteng cukup aman.
"Tidak ada masalah soal logistik bencana mencukupi kebutuhan jika terjadi banjir dan longsor," kata dia.
Ikuti Whatsapp Channel Republika