REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), memperkirakan awal musim penghujan di wilayah Jabodetabek dimulai sejak awal November. Musim hujan akan lebih dulu menyasar wilayah selatan Jabodetabek.
Kepala Subbidang Informasi Meteorologi Publik BMKG Hary Tirto Djatmiko, mengatakan wilayah selatan seperti Tangerang Selatan, Bogor dan Depok diprediksi lebih dulu mengalami musim hujan. "Di kawasan itu, hujan akan turun pada sore menjelang malam hari. Kondisi ini bertahan hingga hujan akan turun secara berkala setiap hari," jelas Harry, Senin (2/11).
Setelah itu, lanjut dia, musim hujan akan bergerak ke wilayah utara seperti Kabupaten Tangerang. Hujan diperkirakan berlangsung dalam intensitas ringan hingga lebat. Hujan lebat diprediksi terjadi dalam waktu singkat. Harry mencontohkan kejadian hujan lebat di Bogor beberapa waktu lalu.
"Di lokasi yang sama dipastikan tidak akan terjadi hujan serupa. Namun, di wilayah lain bisa terjadi hujan lebat seperti itu jika faktor cuaca memungkinkan," tuturnya.
Pihaknya memastikan, hujan yang turun di Jabodetabek pada awal November belum terjadi secara merata. Namun, BMKG tetap menyarankan agar masyarakat mulai memperhatikan potensi hujan ini.
"Sebaiknya warga mulai membersihkan selokan di dekat perumahan masing-masing. Pemangkasan ranting-ranting pohon yang berlebihan juga perlu untuk mencegah kemungkinan pohon-pohon tumbang," tambahnya.
Lebih jauh Harry memaparkan, jika prediksi berjalan sesuai kondisi, musim hujan akan berlangsung sekitar enam bulan. Musim hujan diperkirakan terjadi sejak November 2015 hingga April atau Mei 2016.
Namun, pihaknya menegaskan tetap ada kemungkinan terjadinya anomali cuaca di luar prediksi. Sementara itu, berdasarkan pantauan Republika, hujan gerimis terjadi di sebagian wilayah Serpong pada Senin pukul 13.30 WIB. Wilayah lain seperti Ciputat dan Pamulang belum mengalami hujan hingga Jumat sore.