REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Kekerasandi sekolah menerpa 21 calon anggota pramuka Sekolah Menangah Kejuruan (SMK) Gunung Sari, Makassar. Ketika melakukan pendidikan dasar pramuka, para murid ini dianiaya seenaknya oleh para senior.
Muhammad Andika Putra, salah satu murid yang mengikuti pendidikan dasar (Diksar) mengungkapkan kekerasan terjadi pada Sabtu (31/10) malam saat mereka melakukan pelatihan di sekolahnya. Para calon anggota diminta tiarap dan merangkak sampai ke lantai lima. Bahkan setiap calon anggota ditetesi lelehan lilin.
"Saat kami mengeluh kesakitan kami malah dimarahi dan diteriaki terus," ujar Andika, Ahad (1/11).
Selain itu, calon anggota pramuka juga disuruh mengunyah kaos kaki dan menggigit sendal jepit. Tak sampai di situ, para senior juga menyuruh calon anggota memakan makanan yang telah jatuh ke tanah.
"Kami diancam tidak mendapatkan nilai dan tidak lulus Diksar kalau tidak mengikuti perintah mereka," kata Andika.
Beruntung ada seseorang yang mengetahui kejadian ini dan langsung melaporkan penganiayaan tersebut ke Polsek Tamalate. Kepolisian yang mendapat laporan langsung mendatangi sekolah dan menggiring semua siswa serta senior ke Polsek Tamalate.
Kapolsek Tamalate Kompol Suaeb Majid mengatakan Polsek Tamalate mendapatkan laporan ini sekitar pukul 02.00 Wita. Anggota kemudian mendatangi tempat kejadian dan membubarkan Diksar yang dilakukan. Saat ini penyidik telah mengamankan seorang guru dan pelatih, serta 16 orang panitia Diksar.
"Kita masih lakukan proses penyelidikan lebih dalam. Jika mereka memang terbukti melanggar aturan pasti akan kita proses lebih lanjut," ujar Suaeb