REPUBLIKA.CO.ID,TANGERANG -- Pemerintah Kabupaten Tangerang, Banten menyosialisasikan pembebasan lahan untuk perluasan Bandara Internasional Soekarno-Hatta di Kecamatan Kosambi.
"Kami mulai kegiatan itu awal November 2015 bersama petugas PT Angkasa Pura II sebagai pengelola bandara," kata Camat Kosambi Bambang Misbahudin di Tangerang, Sabtu (31/10).
Bambang mengatakan proyek perluasan bandara itu diperkirakan menggusur sebanyak 2.358 rumah penduduk di Kecamatan Kosambi dengan memberikan uang pengganti kepada pemilik lahan.
Sosialisasi juga untuk menentukan harga jual tanah demi untuk kepentingan publik dan diharapkan program tersebut berjalan tanpa kendala, katanya.
Dia berharap harga tanah saling menguntungkan. Artinya, pemilik tanah mendapatkan pergantian yang layak untuk dapat pindah dan membangun kembali rumah di tempat lain.
Selain itu, pengelola bandara juga tidak keberatan dengan harga yang ditawarkan warga serta sesuai dengan kondisi keuangan perusahaan.
Menurut dia, rumah dan lahan penduduk yang kena gusur tersebut berada di Desa Rawa Rengas dan Rawa Burung, Kecamatan Kosambi.
Namun, lahan penduduk yang tergusur tersebut nantinya digunakan untuk menambah jumlah landasan pacu di bandara terbesar di Indonesia itu.
PT Angkasa Pura II juga membebaskan rumah penduduk dan tanah yang jaraknya sekitar 400 meter dari pagar bandara.
Perluasan bandara juga akan menggusur lahan penduduk di Desa Bojong Renget, Kecamatan Teluknaga, Kabupaten Tangerang.
Perluasan Bandara Soekarno-Hatta sesuai program pemerintah agar dapat melayani sebanyak 62 juta penumpang setiap tahun karena selama ini hanya 44,3 juta penumpang.
Saat ini, kapasitas terminal yang tersedia hanya mampu untuk melayani sebanyak 22 juta penumpang per tahun.