Sabtu 31 Oct 2015 06:02 WIB

Gara-Gara Pilkada, Pemda Lalai Awasi Hutan

Rep: C07/ Red: Nur Aini
Foto udara kebakaran lahan di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumsel, Selasa (20/10).
Foto: Antara/Nova Wahyudi
Foto udara kebakaran lahan di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumsel, Selasa (20/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, salah satu penyebab kebakaran hutan dan lahan pada tahun ini adalah pelaksanaan pemilihan kepala daerah (Pilkada) yang akan dilaksanakan pada awal Desember nanti.

"Selain dipicu el nino ada keterkaitan dan korelasi antara kebakaran hutan dan pelaksanaan Pilkada. Apalagi di 2015 ini Pilkada serentak," kata Sutopo di Graha BNPB, Jalan Pramuka, Jakarta Timur, Jumat (30/10).

Akibatnya terjadi pelemahan pengawasan dari pemerintah daerah karena sibuk mengurusi Pilkada. Selain itu, adapula dua provinsi yang dipimpin oleh pelaksana tugas (Plt) Gubernur, sehingga lamban dalam mengambil keputusan dalam penanganan bencana.

Penyebab paparan asap lebih parah juga disebabkan bertambahnya jumlah penduduk. Dampak ekonomi yang sangat signifikan juga dinilai memperparah tragedi asap pada 2015 ini. Padahal, kebakaran hutan dan lahan pada 2015 ini tidak lebih luas dari lahan yang terbakar dibandingkan pada 1997 dan 1998. Namun, paparan asap pada 2015 ini dinilai merupakan yang paling buruk.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement