Jumat 30 Oct 2015 21:43 WIB

Menko Polhukam: Generasi Muda Jangan Terbuai Intrik tak Mutu

Rep: Yulianingsih/ Red: Erik Purnama Putra
Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Panjaitan saat memberikan sambutan pada pembukaan Rapat Koordinasi Penanganan Konflik Sosial 2015 di Jakarta, Rabu (16/9).
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Panjaitan saat memberikan sambutan pada pembukaan Rapat Koordinasi Penanganan Konflik Sosial 2015 di Jakarta, Rabu (16/9).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Panjaitan meminta generasi muda untuk tidak terbuai dengan intrik-intrik tidak mutu. Menurutnya, Indonesia akan menjadi negara yang besar dan negara yang hebat. Pemuda tidak akan maju jika terbuai dengan intrik-intrik.

"Negara ini akan menjadi negeri yang hebat, jangan terbuai dengan intrik-intrik tidak mutu. Pemuda harus terus meningkatkan diri," katanya saat menutup parade budaya nasional sebagai penutup kegiatan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) di Yogyakarta, Jumat (30/10) malam.

Menurut dia, para pemimpin bangsa dan negara harus memberi keteladanan bagi generasi muda di negara ini. Keteladanan ini berupa  disiplin, semangat kerja keras  dan tim work yang bagus. "Ini nilai-nilai sumpah pemuda. Jika ini tidak ada maka terorisme akan muncul. Terorisme menjadi tanggung jawab bersama."

Luhut menyatakan, Indonesia akan masuk masyarakat ekonomi ASEAN pada Desember nanti. Kebijakan itu sudah dirancang sejak zaman presiden Soeharto pada 30 tahun lalu. "Semua harus tersertifikasi, Kalau tidak ada sertifkasi kita akan banyak impor ahli ekonomi dan guru dari banyak negara. Makanya kita harus meningkatkan kualitas diri," katanya.

Sementara itu Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi dalam kesempatan itu mengatakan, bahwa Indonesia menghadapi penjajahan gaya baru melalui budaya, kekuatan ilmu pengetahuan, narkoba serta kaderisasi teroris. "Karenanya kita perlu bersama BNPT keliling kampus karena kampus potensi besar dimasuki paham-paham terorisme," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement