REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sosiolog sekaligus Wakil Rektor Ibnu Chaldun Jakarta Musni Umar mengatakan, saat ingin membeli sperma dari bank sperma seorang wanita jangan hanya memikirkan untuk memiliki keturunan dan memberikan warisan kepada anak.
"Namun wanita tersebut harus memikirkan bagaimana dampak psikologis anak yang berasal dari donor sperma. Sebab ini akan menimbulkan masalah luar biasa," katanya, Kamis, (29/10).
Sebab, kata dia, kehidupan anak berkaitan dengan negara, masyarakat, dan aspek sosiologis, aspek hukum.
"Anak akan selalu ditanya siapa bapaknya. Itu akan membuat anak merasa bingung kalau dia hanya berasal dari donor sperma," ujarnya.
Semua WNI, terang Musni, dicatat keluarganya, bapak dan ibunya. Di sekolah juga akan ditanya bapaknya siapa.
"Jadi status bapak sangat penting dalam aspek sosiologis dan aspek hukum dari seorang anak. Makanya jangan sampai wanita ingin punya anak dari donor sperma," katanya.