Selasa 27 Oct 2015 17:20 WIB

Terkait Bencana Asap, Megawati: Kemana Rakyatku

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Winda Destiana Putri
Megawati
Megawati

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan Presiden Kelima RI Megawati Soekarno Putri, mempertanyakan sikap rakyat dalam menghadapi bencana asap yang terjadi di Sumatera Selatan dan Kalimantan.

Ia melihat selama ini rakyat hanya menyalahkan pemerintah, bukannya turut membantu menyelesaikan masalah yang telah dua bulan melanda Indonesia.

''Yang ribut kenapa pemerintah saja. Kemana rakyatku, dulu ada gotong royong. Itulah budaya bangsa indonesia,'' kata Megawati saat menjadi berpidato di acara seminar dan bedah buku 'Revolusi Pancasila' karya Yudi Latif, di Jakarta Convention Center, Jakarta, Selasa (27/10).

Menurut Mega, sudah ada pikiran yang mulai memisahkan kalangan elit dengan rakyat. Disatu sisi pemerintah bertempur diatas, sementara rakyat di bawah tidak tahu apa yang terjadi.

Mega menyatakan, kebakaran yang terjadi selama ini karena rakyat yang sudah tidak mencintai alam lagi. Ketua Umum PDIP tersebut menilai, pemerintah bukan satu-satunya pihak yang mesti disalahkan, sebab, dari dulu, Indonesia sudah memupuk budaya gotong royong.

''Saya sendiri ngomong, kenapa rakyat sendiri tak berusaha mematikan ya? Mereka, bilangnya enggak ada air bu. Kenapa rakyat ku ini tidak cinta pada alam?," ujar dia.

Dulu, lanjut Mega, jika ingin membangun rumah di desa saja, warga bergotong-royong. Begitu juga dalam mengatasi kebakaran ini, rakyat harus ikut bersama pemerintah memadamkan api agar bencana asap ini cepat selesai.

''Saya bukan mau ceramah. Kalau tidak cinta alam, saya (Tuhan) tunjukkan kuasa saya. Kebakaran hutan itu bukan pemerintah saja, rakyat pun harus pikirkan itu," ajak Mega.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement