Selasa 27 Oct 2015 10:36 WIB

AS Tawarkan Bantuan 2,7 Juta Dollar untuk Tangani Asap

 Presiden Barack Obama menerima kunjungan Presiden Joko Widodo di Gedung Putih, Washington,  Senin (26/10).
Foto: AP/Susan Walsh
Presiden Barack Obama menerima kunjungan Presiden Joko Widodo di Gedung Putih, Washington, Senin (26/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi mengatakan Amerika Serikat menawarkan bantuan kepada Indonesia untuk menangani asap. Jumlahnya pun tak sedikit yakni 2,7 juta dollar AS.

“Dari pihak Amerika Serikat, saya berbicara dengan Duta Besar Amerika Serikat sudah ada komitmen untuk membantu senilai 2,7 juta dollar AS,” kata Retno Senin (26/10) malam waktu setempat seperti dikutip Republika dari laman setkab.go.id pada Selasa (27/10).

Ia menjelaskan Presiden Barack Obama justru lebih banyak membahas tentang asap ketika bertemu dengan Presiden Jokowi. Obama menilai pemadaman tak mudah dilakukan.

Sebelumnya terkait dengan bencana kabut asap di sejumlah daerah di tanah air itu, Presiden Jokowi telah memutuskan untuk segera kembali ke tanah air untuk memimpin langsung penanganan atas bencana kabut asap di tanah air.

“Karena banyaknya keluhan-keluhan dari masyarakat dan juga laporan dari masyarakat yang berkaitan dengan dampak kesehatan dan juga dampak sosial karena asap, saya memutuskan untuk membatalkan perjalanan saya ke West Coast, ke pantai barat dan akan langsung kembali ke Indonesia,” kata Presiden Jokowi  dalam keterangan persnya di Blair House, Washington DC, Senin (26/10) pagi waktu setempat.

Semula Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana dijadwalkan baru akan kembali ke tanah air pada Jumat (30/10) malam. Namun Presiden telah memutuskan untuk mempercepat kepulangannya menjadi Selasa (27/10) sore, dan diperkirakan akan tiba di Jakarta pada Kamis (29/10).

Adapun agenda kunjungan terakhir ke Pantai Barat AS, di antaranya San Fransisco,  Presiden Jokowi menugaskan menteri-menteri yang terkait dengan ini, yaitu Menkominfo, Menteri Perdagangan, kemudian Kepala BKPM, dan Kepala Badan Ekonomi Kreatif untuk bertemu CEO-CEO yang ada di sana.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement