Senin 26 Oct 2015 11:28 WIB

Titik Api Terpantau di 12 Kabupaten di Jawa Timur

Rep: Andi Nurroni/ Red: Ilham
Titik api terpantau (ilustrasi)
Titik api terpantau (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Sebaran titik api semakin meluas di Provinsi Jawa Timur. Data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika per 26 Oktober, pukul 05.00 menyebutkan, titik api terpantau di 19 kecamatan yang tersebar di 12 kabupaten.

Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Juanda Surabaya Bambang Setiajid menyampaikan, total titik api di 12 kabupaten mencapai 66 titik. Titik api paling banyak terpantau di Kabupaten Bondowoso, yakni 21 titik, yang tersebar di lima kecamatan.

Dibandingkan tahun lalu, menurut Bambang, musim kemarau di Jawa Timur tahun ini memang lebih kering sehingga rawan memicu titik api. “Kekeringan di Jawa Timur lebih parah karena adanya fenomena el nino,” ujar Bambang dihubungi via telepon, Senin (26/10).

Bambang merinci, ke-12 kabupaten yang dilanda titik api adalah Banyuwangi, Bondowoso, Gresik, Jember, Jombang, Kediri, Lumajang, Magetan, Malang, Nganjuk, Probolinggo, dan Situbondo.

Bambang menginformasikan, daerah-daerah di Jawa Timur diprediksi akan mulai mendapat hujan bervariasi, mulai akhir Oktober hingga akhir Desember. “Daerah Bromo diprediksi hujan akhir Oktober ini, sementara paling lama Banyuwangi, akhir Desember,” kata Bambang.

Dihubungi terpisah, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur Achmad Robiul Fuad menyampaikan, hingga hari ini, tim BPBD Jawa Timur fokus melakukan upaya pemadaman api di tiga daerah yang dianggap paling parah.

Daerah, tersebut adalah Gunung Lawu di bagian Kabupaten Magetan, Gunung Wilis di bagian Kabupaten Nganjuk, serta Gunung Semeru di bagian Kabupaten Lumajang. “Kami mengerahkan tenaga BPBD di daerah masing-masing. Tim kami terus berupaya memadamkan titik-titk api, bekerja sama dengan aparat-aparat desa dan berbagai pihak. Khusus di Gunung Lawu, kami mengirim tenaga langsung dari (BPBD) provinsi,” ujar Fuad.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement