Ahad 25 Oct 2015 23:13 WIB

Target Perbaikan Jembatan di Sleman tak Tercapai

Rep: C97/ Red: Ilham
Jembatan Rusak (ilustrasi)
Foto: Antara
Jembatan Rusak (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Target perbaikan lima jembatan di Kabupaten Sleman tidak tercapai. Adapun perbaikan jembatan yang tidak tercapai yakni Jembatan Merah di Gejayan, Depok. Perbaikannya ditunda karena terkendala pembebasan lahan.

Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan (DPUP) Sleman, Mirza Anfansury mengatakan, lahan pribadi yang harus dibebaskan itu kepemilikannya masih tidak jelas. "Ya itu belum jelas kepemilikan sahnya. Selama belum ada pembebas lahan perbaikan jembatan tidak bisa dilakukan," kata Mirza, Ahad (25/10).

Ia menjelaskan, rencana perbaikan pada Jembatan Merah meliputi pelebaran badan jembatan. Lahan tanah kas desa yang digunakan untuk pelebaran jembatan sendiri sudah selesai. Saat ini tinggal lahan milik pribadi yang belum dibebaskan.

Karena tahun ini proyek Jembatan Merah tertunda, perbaikannya akan diusulkan tahun depan. "Walaupun tergantung pembebasan lahan, kami usulkan rencana perbaikan Jembatan Merah pada APBD 2016," tutur Mirza.

Sementara empat jembatan sedang dalam proses perbaikan, yaitu Jembatan Gajah Kuning Sleman, Puteran Mlati, Kadirojo II Kalasan, dan Kembang Putih Gayamharjo Prambanan. Anggaran perbaikannya antara Rp 400 juta sampai Rp 1 miliar.

Mirza mengemukakan, empat jembatan tersebut sebenarnya tidak rusak. Namun lalu lintas di atasnya cukup padat, sehingga perlu diperlebar. "Mengingat keempat jembatan itu relatif sempit," katanya.

Sedangkan perbaikan jembatan di Turi yang ditangani Pemkab Sleman masih menggunakan jembatan bailey. Menurut Mirza, sebelumnya jembatan itu menjadi kewenangan Pemda DIY. Namun kini status jembatan di Turi sudah masuk menjadi jalan nasional.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement