REPUBLIKA.CO.ID, LUBUKLINGGAU -- Lomba sepeda gunung tingkat internasional yang akan digelar di Kota Lubuklinggau Sumatera Selatan akhir Nopember 2015 gagal dilaksanakan, karena kota itu diselimuti kabut asap tebal.
Sekretaris Daerah Kota Lubuklinggau, Parigan Syahrin, Ahad (25/10), menjelaskan gagalnya kegiatan olahraga tingkat internasional itu, karena beberapa alasan antara lain kabut asap.
Ia mengatakan, pembatalan kegiatan lomba sepeda internasional itu karena peserta dari 18 negera meragukan event bakal berhasil dengan kondisi Kota Lubuklinggau terkena imbas kabut asap. Akibatnya atlet akan kesulitan untuk tiba di Kota Lubuklinggau tepat waktu, karena hampir setiap hari terjadi penundaan penerbangan.
Selain penerbangan terganggu akibat kabut asap, juga sudah dipertimbangkan dari sisi kesehatan menjadi fikiran utama para atlit, karena tak sanggup untuk bertarung di wilayah yang penuh asap. Padahal kegiatan olahraga itu merupakan salah satu pendukung Visit Kota Lubuklinggau 2015, selama ini Kota Lubuklinggau jauh dari perhatian nasional maupun internasional.
"Salah satu upaya kita bekerja sama dengan ISSI mengajukan kepada Federasi Bersepeda Asia (Asian Cycling Federation) untuk melaksanakan lomba sepeda gunung tingkat internasional 2015 di Kota Lubuklinggau agar kota itu menjadi perhatian dunia," ujarnya.
Alasan pembatalan atau penundaan kejuaraan itu dikarenakan faktor cuaca sangat kuat khususnya di wilayah Sumatra, ternyata isu tersebut menjadi perhatian yang sangat besar bagi masyarakat luar terlebih atlet sepeda.
Ketua Pelaksanaan kejuaraan sepeda gunung internasional 2015 Kota Lubuklinggau, Leonardi Sohe mengatakan pelaksanaan kegiatan itu telah direncanakan sejak 2014 dan mengundang semua utusan Negara se-Asia Pasific.
Hingga saat ini ada sekitar 18 negara sudah mendaftarkan pada kegiatan tersebut, antara lain Nepal, Jerman, India, Kanada, Spanyol dan negara lainnya dengan total peserta 100 atlet.
Pada 2013 kegiatan yang sama pernah digelar di kawasan Bukit Sulap Kota Lubuklinggau dan cukup berhasil. "Namun tahun ini ada bencana kabut asap, maka pesertanya menyatakan mengundurkan diri," ujar Leonardi.