REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG -- Gesekan antara pengemudi ojek pangkalan dan ojek berbasis aplikasi Gojek di Kota Bandung kembali memanas setelah insiden dugaan penganiayaan kembali terjadi pada Kamis (22/10). Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Bandung memutuskan untuk segera menyelesaikan konflik yang ada dengan mempertemukan kedua belah pihak.
Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Angesta Romano Yoyol mengatakan akan mengajak pengurus ojek pangkalan dan Gojek untuk duduk bersama. Melalui pertemuan ini, Yoyol berharap akan ada solusi yang disepakati bersama sehingga kondisi di Kota Bandung kembali kondusif.
"Senin kami akan lakukan pertemuan dengan pengurus ojek pangkalan dan manajemen Gojek di Polrestabes," ujar Yoyol pada Kamis (22/10).
Ketua paguyuban Angkutan Roda Dua Kota Bandung, Kukuh Rianto, mengatakan gesekan antara pengemudi ojek pangkalan dan Gojek harus segera diakhiri dan dicari solusinya secara bersama-sama. Rianto menilai kedua belah pihak, ojek pangkalan dan Gojek, harus dapat bersinergi."Saling menjaga etika intinya," jelas Rianto.
Oleh karena itu, Rianto menilai agar kedua pihak dapat duduk bersama disertai dengan unsur pemerintahan. Melalui pertemuan tersebut, Rianto berharap akan ada jalan keluar yang disepakati agar pergesekan antara kedua belah pihak tidak semakin berlarut."Semoga menghasilkan kesepakatan," terang Rianto