Kamis 22 Oct 2015 22:16 WIB

Satu Pangkalan Ojek Diserbu Awak Gojek

Rep: c01/ Red: Taufik Rachman
Pengemudi Gojek mencari penumang melalui aplikasi seluler di Jakarta, Jumat (3/7).
Foto: Republika/Wihdan H
Pengemudi Gojek mencari penumang melalui aplikasi seluler di Jakarta, Jumat (3/7).

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG -- Tindak kekerasan yang diterima empat pengendara ojek berbasis aplikasi, Gojek, sempat memicu situasi yang memanas di kawasan Cibiru pada Kamis (22/10). Akibatnya, satu pangkalan ojek yang tidak memiliki sangkut paut dengan dugaan penganiayaan di Cibiru mengalami pelemparan batu hingga botol.

Ratusan pengemudi Gojek sempat memberi reaksi atas dugaan penganiayaan yang diterima empat rekannya di kawasan Cibiru dan Panyileukan pada Kamis (22/10). Ratusan pengemudi Gojek ini sempat menuntut kepolisian untuk mengusut tuntas tindak kekerasan yang diterima empat rekannya.

Pasalnya, tiga dari empat korban diduga mengalami kekerasan yang dilakukan oleh sekelompok pengendara motor yang diduga merupakan pengendara ojek pangkalan di kawasan Cibiru.

Usai menyambangi Panyileukan, ratusan pengemudi Gojek kemudian bubar dan pulang menuju ke arah pusat Kota Bandung. Akan tetapi, di tengah jalan saat melewati kawasan Soekarno Hatta, beberapa oknum dengan atribut Gojek kemudian menyasar sebuah pangkalan ojek dengan batu, kayu hingga botol.

"Melihat itu, kita bela diri tapi sambil mundur-mundur juga," terang salah satu pengemudi ojek pangkalan di kawasan Soekarno Hatta, Bunyamin (36), saat ditemui pada Kamis (22/10) malam.

Bunyamin mengatakan pelemparan terhadap pangkalan ojek di kawasan Soekarno Hatta tersebut menimbulkan kerusakan terhadap dua motor milik pengemudi ojek pangkalan. Salah satu motor, lanjut Benyamin, mengalami kerusakan ringan. Motor lainnya mengalami kerusakan di piringan cakram sehingga motor tidak bisa digunakan."Satu orang terkena lemparan," tambah Bunyamin.

Pelemparan tersebut, lanjut Bunyamin terhenti setelah kepolisian melerai. Bunyamin mengatakan dua anggota kepolisian sempat melepas sekitar tiga kali tembakan peringatan untuk membubarkan keributan.

Bunyamin berharap ke depan tidak lagi ada keributan antarpengendara ojek, baik ojek pangkalan atau pun Gojek. Bunyamin ingin agar kedua belah pihak saling menghargai sekaligus tidak merugikan satu sama lain."Saling menghargai lah. Saya juga berharap Pemerintah Kota Bandung dapat mengkaji kembali masalah ini," ujar Bunyamin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement