Selasa 20 Oct 2015 16:25 WIB
Setahun Jokowi-JK

Publik Kecewa Pemerintahan Jokowi-JK karena tak Penuhi Janji

Rep: C07/ Red: Ilham
Presiden Joko Widodo (kedua kiri) didampingi Wapres Jusuf Kalla (kedua kanan) memimpin Rapat Terbatas bersama Menteri Kabinet Kerja membahas pengambilalihan navigasi penerbangan di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Selasa (8/9).
Foto: ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma
Presiden Joko Widodo (kedua kiri) didampingi Wapres Jusuf Kalla (kedua kanan) memimpin Rapat Terbatas bersama Menteri Kabinet Kerja membahas pengambilalihan navigasi penerbangan di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Selasa (8/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia, Hanta Yuda mengatakan, sebagian besar publik tidak puas dengan kinerja pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla selama satu tahun terakhir. Bahkan, publik cenderung kecewa dengan kinerja Jokowi.

Terkait kinerja Pemerintahan Jokowi-JK, hanya 42.95 persen yang mengatakan puas, sementara sebanyak 51.26 persen mengatakan tidak puas. Sisanya 5.79 persen mengaku tidak tahu atau tidak menjawab.

"Publik merasa kecewa sehingga popularitas Jokowi menurun," kata Hanta Yuda  dalam Evaluasi Publik 1 Tahun Pemerintahan Jokowi-JK meneropong Kinerja Menteri Kabinet Kerja di Hotel Sofyan Betawi, Jakarta Pusat, Selasa (20/10).

Hanta menjelaskan, penyebab menurunnya kepercayaan terhadap Jokowi-JK lantaran menurunnya tingkat kepercayaan rakyat karena banyaknya janji yang belum terpenuhi.

Mayoritas publik menilai kondisi kabinet kerja Indonesia saat ini mengalami stagnasi. Khusus di bidang ekonomi, kinerja pemerintahan malah dinilai lebih buruk.

Sebagian besar publik beranggapan, masalah mahalnya harga-harga kebutuhan pokok sebesar 55.95 persen dan pengangguran sebesar 18.86 persen menjadi problem pokok yang tengah dihadapi.

Menurut Hanta, jika Jokowi ingin mengembalikan kepercayaan publik pada pemerintahannya, maka pemerintah harus memperhatikkan keinginanan rakyat. Ini juga, kata Hanta, menjadi kunci bila Jokowi ingin meraih simpati dan meraup suara dari publik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement