Selasa 20 Oct 2015 06:47 WIB

Saham Syariah, Cocok untuk Keuangan Keluarga Kita?

Red: M Akbar
Saham Syariah (ilustrasi)
Foto:

Setelah itu, tentunya selaku investor harus menyiapkan sejumlah dana yang akan digunakan untuk membuka rekening efek antara Rp 5.000.000–Rp 10.000.000, dan selanjutnya dana untuk membeli saham syariah yang diinginkan. Dapat diperkirakan jika saham perlembar ditawarkan dimulai dari Rp 1.000 hingga Rp 50.000, berarti pembelian minimal 1 lot saham (100 lembar) memerlukan dana sejumlah Rp 100.000 – Rp 5.000.000.

Dengan ini, para investor pemula sudah bisa mulai memulai langkah untuk menjadi pemegang saham pada emiten tersebut. Selanjutnya, yang paling penting bagi investor pemula adalah menyadari bahwa investasi di bursa mengandung risiko yang bisa dikatakan lebih tinggi dibandingkan dengan investasi lainnya. Untuk mengurangi dampak risiko yang berlebihan, langkah terbaik adalah melakukan persiapan berikut:

 

a. Meluruskan niat untuk investasi untuk jangka tertentu, dan bukan untuk spekulasi atau ‘main saham’ dengan naik turunnya harga di bursa setiap saat.

b. Mempelajari dengan baik setiap emiten yang ingin diinvestasikan bukan hanya sekedar memilih dari daftar saham syariah, lihat kinerjanya secara keuangan dari kacamata syariah dan perilaku perusahaan terhadap lingkungan dan masyarakat sekitarnya.

c. Menyadari dan mengidentifikasi semua potensi risiko yang akan dihadapi, baik dari sisi perusahaan maupun makroekonomi.

d. Mempunyai perencanaan yang baik, kapan harus menambah investasi, alokasi portofolio, serta yang tidak kalah penting perhitungan yang rapi dari setiap pendapatan dividen dan kalkulasi zakat.

 

Pada prinsipnya, untuk menjadi investor di pasar modal syariah cukup mudah sepanjang dana investasi sudah disiapkan dan terus menambah pemahaman akan potensi risiko dan keuntungan dari investasi di pasar modal, baik bursa saham maupun pasar lainnya. Dimanakah posisi kita saat ini? Apakah termasuk pemain aktif di bursa, ahli dalam jual beli saham syariah, cukup puas sebagai pengamat karena masih ragu-ragu, ataukah sudah ingin memulai tapi tidak tahu dari mana?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement