Selasa 20 Oct 2015 00:53 WIB
setahun jokowi-jk

'Tahun Ini Nawacita Mau Dikubur'

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Esthi Maharani
Direktur Centre For Budget Analysis (CBA) Uchok Sky Khadafi.
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Direktur Centre For Budget Analysis (CBA) Uchok Sky Khadafi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Memasuki masa satu tahun pemerintahannya, tidak banyak yang dapat dilakukan Jokowi-JK untuk memperbaiki kesejahteraan rakyat. Bahkan janji-janji kampanye Presiden yang diusung dari PDIP tersebut dalam Nawacita dianggap hanya angin lalu karena tidak dirasakan dampaknya bagi rakyat.

"Tahun ini, Nawacita sedang mau dikubur," kata Direktur Centre for Budget Analysis, Uchok Sky Khadafi saat dihubungi Republika.co.id, Senin (19/10).

Uchok menyebut bagi Jokowi, Nawacita bukanlah sebuah obat menuju pada kemandirian bangsa.

"Makanya pemerintah lebih percaya utang dan mencarinya agar cepat tersandera dan tergantung pada negara lain," ucapnya menyindir.

Tidak hanya di masa satu tahun pertamanya, pemerintahan Jokowi-JK juga diprediksi tidak akan memiliki harapan positif di tahun-tahun mendatang.

"Sebentar lagi bangsa kita akan menjadi bangsa pengemis kalau pemerintah terus-menerus mencari utang," ujarnya. Ini, kata Uchok, sama saja dengan kedaulatan bangsa sedang digadaikan kepada negara donor.

Pemerintah dianggap belum berhasil mengatasi masalah ketimpangan ekonomi. Tingkat kemiskinan tercatat meningkat dari 10,96 persen di September 2014 menjadi 11,05 persen pada Maret 2015. Sementara itu, pengangguran terbuka meningkat dari 7,1 persen pada semester I 2014 menjadi 7,5 persen pada semester I 2015.

Tak hanya itu, pemerintah juga gagal mengendalikan harga barang dan komoditas pokok. Ini memperburuk kondisi masyarakat yang berpenghasilan minim. Disebutkan, 65 persen penghasilan rakyat digunakan untuk membeli kebutuhan pokok seperti kebutuhan pangan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement