Senin 19 Oct 2015 15:59 WIB

Cuci Hidung Bagi Korban Asap Penting, Mengapa?

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Andi Nur Aminah
Sejumlah mahasiswa mengenakan masker jenis N95 yang dibagikan gratis relawan peduli asap SuperO2 dan GarudaFood di Universitas Jambi, Mendalo, Jambi, Selasa (13/10).
Foto: Antara/Wahdi Septiawan
Sejumlah mahasiswa mengenakan masker jenis N95 yang dibagikan gratis relawan peduli asap SuperO2 dan GarudaFood di Universitas Jambi, Mendalo, Jambi, Selasa (13/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAMBI -- Banyak cara dilakukan untuk berkontribusi terhadap bencana asap. Salah satunya lewat gerakan cuci hidung. Bagi orang awam, aksi mencuci hidung mungkin agak terdengar aneh dibanding aksi mencuci tangan atau wajah. Tapi tidak bagi korban bencana asap.

Menurut dr Lucyana Herawati, Sp THT (K), mencuci hidung bagi warga yang terpapar udara polutif adalah aktivitas yang sangat penting. Dia mengatakan hidung adalah pintu utama menuju ke saluran pernafasan. Fungsinya untuk menyaring, mengendapkan dan menghangtkan udara yang masuk ke dalam tubuh. "Saat bernafas udara yang masuk bukan hanya oksigen, namun meliputi juga partikel debu, bakteri dan virus,” kata Lucyana dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Senin (19/10).

Kegiatan cuci hidung yang dilakukan yakni dengan membersihkan rongga hidung menggunakan larutan Natrium Klorida (NaCl) 0,9 persen dengan cara disemprotkan melalui lubang hidung secara bergantian. Jika sulit menemukan larutan NaCl, jangan khawatir karena Lucyana punya tipsnya. "Kita dapat menggunakan larutkan 200 cc air mineral yang dicampur dengan setengah sendok teh garam atau 330 cc air mineral dengan satu sendok teh garam," ucapnya.

Banyak manfaat yang bisa dilakukan dengan mencuci hidung. Di antaranya dapat membersihkan rongga hidung, menyegarkan dan mencegah terjadinya infeksi saluran pernafasan atas (ISPA), hidung, tenggorok dan paru, serta mengurangi gejala pilek yang disebabkan oleh alergi atau sinusitis.

Di Jambi sendiri yang wilayahnya terpapar asap, gerakan cuci hidung telah dilakukan pada Ahad (18/10). Hadir sekitar 300 an warga Jambi dan berbagai komunitas, di antaranya Aksi Cepat Tanggap (ACT), Badan Eksekutif Mahasiswa dan Keluarga Besar Mahasiswa Universitas Jambi (Unja), Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) – Unja, Perhimpunan Ahli THT Cabang Jambi, Ikatan Senat Mahasiswa Kedokteran Jambi dan Dinas Kesehatan Kota Jambi.

Koordinator Aksi Darurat Asap ACT wilayah Jambi, Lukman Solehuddin mengatakan aksi ini merupakan yang kesekian kalinya dalam penanggulangan bencana asap. Mulai dari pembagian masker N95, pemeriksaan kesehatan, pemadaman dan kini aksi cuci hidung. Aksi ini mengajak warga korban asap untuk memperhatikan kesehatan hidung yang menjadi pintu masuknya udara. "Kebersihannya perlu dijaga agar warga terhindar dari ISPA, karena menghirup asap dalam waktu yang sangat lama dan nyaris tanpa jeda," ucap Lukman.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement