Sabtu 17 Oct 2015 07:43 WIB

2016, Seluruh Tenaga Kesehatan PTT Diangkat Menjadi PNS

Rep: Qommaria Rostanti/ Red: Indah Wulandari
Siswa Sekolah Dasar memperhatikan cara menyikat gigi yang baik saat mengikuti kegiatan Bulan Kesehatan Gigi Nasional (BKGN) 2015 di Rumah Sakit Gigi & Mulut Kandea Universitas Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (8/10).
Foto: ANTARA FOTO/Dewi Fajriani
Siswa Sekolah Dasar memperhatikan cara menyikat gigi yang baik saat mengikuti kegiatan Bulan Kesehatan Gigi Nasional (BKGN) 2015 di Rumah Sakit Gigi & Mulut Kandea Universitas Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (8/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pada 2016, pemerintah akan mengangkat 49.443 tenaga kesehatan berstatus pegawai tidak tetap (PTT) menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS).

Mereka terdiri dari bidan PTT sebanyak 42.245 orang, dokter PTT 1.984 orang, dokter gigi PTT sebanyak 904 orang,serta tenaga tim nusantara sehat sebanyak 4.310 orang.

Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Kesehatan RI Murti Utami mengatakan, pengangkatan tersebut tidak lain sebagai bentuk apresiasi kepada tenaga kesehatan PTT yang memberikan kontribusi cukup besar dalam pembangunan kesehatan terutama di daerah perdesaan. Mereka merupakan salah satu ujung tombak dalam menurunkan angka kematian ibu.

"Oleh karenanya, pemenuhan dan peningkatan kapasitas SDM kesehatan harus dilakukan," ujarnya dalam siaran pers kepada Republika.co.id, Sabtu (17/10).

Saat ini, sejumlah 8.640 Puskesmas di Indonesia masih mengalami kekurangan tenaga kesehatan, sehingga tidak memenuhi standar yang telah ditetapkan berdasarkan Permenkes Nomor  75 Tahun 2014.

Maka, Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Yuddy Chrisnandi berjanji untuk membuka formasi sebanyak 43.856 untuk tenaga kesehatan, yang terdiri dari dokter, dorkter gigi, bidan, tenaga farmasi, kesehatan masyarakat, sanitarian gizi, dan analis kesehatan.

"Berita baik tersebut diharapkan membawa angin segar bagi tenaga kesehatan program PTT yang selama ini mempertanyakan statusnya," ucap Murti.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement