Jumat 16 Oct 2015 21:29 WIB

Pencarian Korban Heli di Danau Toba Terkendala Asap

Danau Toba
Foto: Republika/Subroto
Danau Toba

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Helikopter milik Badan SAR Nasional (Basarnas) yang mencari empat penumpang helikopter yang hilang terkendala kabut asap di perairan Danau Toba, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara, Jumat (16/10).

"Kabut asap tebal membuat pencarian melalui udara tidak maksimal karena dikhawatirkan dapat membahayakan keselamatan pilot helikopter tersebut," kata Kahumas Kantor SAR Medan Hisar Turnip saat dihubungi dari Medan, Jumat (16/10).

Helikopter Basarnas itu, menurut dia, sempat terbang selama lebih kurang 45 menit namun tidak dapat dilanjutkan akibat cuaca yang tidak bersahabat. "Akhirnya helikopter berwarna kuning itu, kembali ke posko utama Onan Runggu karena kalau tetap diteruskan bisa saja menimbulkan insiden," ujar Hisar.

Dia menjelaskan kendala yang dialami pilot bukan hanya kabut asap, tetapi juga deretan pegunungan di pinggiran Danau Toba yang tidak begitu jelas kelihatan. "Ya, bisa saja nantinya, pilot helikopter Basarnas menabrak gunung yang terdapat di wilayah Danau Toba," katanya.

Kemudian, kendala lainnya adalah, pilot helikopter harus menggunakan peta mengenai wilayah Danau Toba.

"Sementara itu, kabut asap selama enam hari ini di perairan Danau Toba masih tebal dan jarak pandang hanya mencapai 300 meter, ini jelas berbahaya bagi penerbangan," kata juru bicara Basarnas Medan.

Sebelumnya, penumpang helikopter yang selamat, yakni Fransiskus ditemukan Tim SAR dari TNI AL, dalam keadaan di sela-sela tumbuhan enceng gondok di perairan Danau Toba, Selasa (13/10) sekitar pukul 13.00 WIB.

Lokasi penemuan tersebut, di Desa Sitinjak atau sekitar lima mil dari Kecamatan Onan Runggu, Kabupaten Samosir. Helikopter milik PT Penerbangan Angkasa Semesta (PAS) terbang Minggu (11/10) sekitar pukul 11.00 WIB dari Sihotang, Kabupaten Samosir tujuan Bandara Internasional Kualanamu, Kabupaten Deli Serdang.

Helikopter yang dikemudikan pilot Teguh Mulyatno dijadwalkan tiba di Bandara Kualanamu pada pukul 12.23 WIB.

Namun helikopter tipe EC-130 PK-BKA yang diisi teknisi Heri Purwantono dan tiga penumpang Nurhayanto, Sugianto, dan Fransiskus Subihardayan hilang kontak sebelum tiba di Bandara Kualanamu

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement