Kamis 15 Oct 2015 12:31 WIB

Kadin Undang Presiden Jokowi Buka Munas

Wakil Ketua MPR RI Oesman Sapta Odang
Foto: ROL/Fian Firatmaja
Wakil Ketua MPR RI Oesman Sapta Odang

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kamar Dagang dan Industri (Kadin) akan menyelenggarakan musyawarah nasional (Munas) awal pekan depan. Munas itu menjadi langkah penting yang dilakukan Kadin setelah ditinggalkan Ketua Umumnya Rizal Ramli, yang harus mundur sebagai ketua, lantaran ditunjuk pemerintah sebagai Komisaris Utama PT Bank BNI Tbk dan kemudian menjadi Menteri Koordinator Maritim.

Ketua Dewan Pembina Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Oesman Sapta Oedang kepada wartawan mengatakan, Munas akan diselenggarakan pada 19 Oktober mendatang. Rencananya, kata dia, Kadin akan mengundang Presiden Joko Widodountuk membuka Munas yang berlangsung di Jakarta.

Rencananya, sore ini Oesman akan bertemu Presiden di Istana Negara, Kamis (15/10). Dalam kesempatan itu, Oesman akan menyampaikan undangan dan meminta kesediaan Presiden untuk membuka acara tersebut.

Menurut Oesman, Kadin berdiri sebagai titah undang-undang. Kadin dibentuk sebagai mitra pemerintah dalam mendukung roda ekonomi Indonesia. “Kadin itu mitra pemerintah,” tegasnya.

Ada yang berbeda dari munas sebelumnya. Dalam munas kali ini akan dibuka dengan pagelaran kolosal. Pagelaran itu bertemakan kebesaran perniagaan semasa tumbuh dan berkembangnya kerajaan-kerajaan besar di Nusantara.

“Seluruh unsur kebesaran Nusantara termasuk perniagaan tradisional dari Aceh sampai Papua dimunculkan," kata pria yang akrab dipanggi Oso.            

Oso optimistis, Kadin akan semakin bersinergi dengan pemerintahan Presiden Joko Widodo. Dia menjamin, anggota Kadin akan loyal terhadap Presiden Joko Widodo dan mampu bekerjasama dengan jajaran pemerintah lainnya.

Sebagian besar pengurus Kadin Daerah pun sudah menyatakan kehadirannya di Munas ini. Mereka pun bertekad untuk menyukseskan musyawarah tersebut.

Menurut Oso, para anggota Kadin Daerah adalah mesin ekonomi dan agen pemerataan ekonomi sesuai visi Presiden Joko Widodo untuk membangun Poros Maritim.

Dengan visi tersebut, sejatinya Presiden berkehendak mendorong pembangunan dan pertumbuhan ekonomi di luar Jawa dengan meningkatkan arus pergerakan barang dan jasa antar-pulau di Tanah Air. 

“Poros maritime itu urat nadi untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia,” ucap Osman.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement