Rabu 14 Oct 2015 09:19 WIB

Dukung Kebijakan Satu Cina, Megawati Bertemu Presiden Xi Jinping

Presiden Cina Xi Jinping.
Foto: Reuters
Presiden Cina Xi Jinping.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Presiden ke-5 Indonesia sekaligus Ketua Umum Partai Demokrasi Perjuangan Indonesia (PDIP) Megawati Soekarnoputri dijadwalkan melakukan kunjungan kehormatan kepada Presiden Cina Xi Jinping, serangkaian kunjungannya ke Cina pada 12-15 Oktober 2015.

Politisi partai berlambang kepala banteng dan lingkaran, Andreas Pererira kepada Antara di Beijing, Rabu (14/10), mengatakan pertemuan Megawati dan Presiden Xi Jinping bertujuan mempererat hubungan baik antara Indonesia dan Cina, yang telah berjalan cukup lama.

Sebelum melakukan kunjungan kehormatan kepada Presiden Xi Jinping, Megawati didampingi politisi dan kader PDIP serta kedua putranya, telah melakukan peresmian dimulainya pembangunan Pusat Kerja Sama Indonesia-Cina, 'Rumah Soekarno' di Qianhai, Shenzhen, Cina.

Megawati menyatakan kokohnya hubungan Indonesia dan Cina telah tercatat dalam tinta emas sejarah kedua bangsa. Kunjungan muhibah Laksamana Cheng Ho sekitar abad 15 ke bumi Nusantara, merupakan dasar sekaligus tonggak sejarah yang kokoh bagi hubungan persaudaraan serta persahabatan kedua bangsa, kedua negara.

Interaksi antarkedua bangsa, dalam konteks jalur sutra tidak dapat dipungkiri turut memperkaya dan menumbuhkembangkan budaya di kedua negara, bahkan jauh melampaui batas-batas negara seperti yang telah dikenal oleh generasi ke generasi di Indonesia.

"Indonesia dan Cina adalah dua bangsa yang memiliki nilai kebudayaan sangat tua dan tinggi. Kita tidak boleh lengah dalam menyikapi setiap berkembangan global yang terjadi. Perkuatan nilai-nilai budaya bangsa harus terus dilakukan, ditumbuhkkembangkan, agar kita tetap mampu menghadapi segala tantangan berat di masa depan, sekaligus memberikan kontribusi maskimal bagi terciptanya perdamaian dunia," tutur Megawati.

Dia mengatakan eratnya hubungan persahabatan dan persaudaraan Indonesia dan Cina terbukti telah mampu mengatasi berbagai tantangan jaman. "Indonesia secara konsisten tetap berpegang teguh pada kebijakan satu Cina atau One China Policy, bahkan ketika hubungan kedua negara membeku selama sekitar 20 tahun, Indonesia tetap menjunjung kebijakan itu," kata Megawati.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement