Selasa 13 Oct 2015 23:53 WIB

Orang Tua Diingatkan Ekstra Hati-Hati Awasi Anak

Kekerasan Anak (Ilustrasi)
Foto: Republika/Mardiah
Kekerasan Anak (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PARIAMAN -- Direktur Lembaga Pelayanan Korban Tindakan Kekerasan Perempuan dan Anak (LPKTPA) Pariaman, Fatmi Yeti Kahar, mengingatkan para orang tua harus ekstra hati-hati dalam mengawasi anak.

"Orang tua harus bisa memberikan waktu yang lebih dalam mengawasi anak-anak, dari berbagai kasus yang terjadi salah satunya karena kelalaian dalam mengawasi anak," katanya di Pariaman, Selasa (13/10).

Ia menjelaskan, dari laporan pengaduan kasus kekerasan, Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) dan kasus Anak Berhadapan Hukum (ABH), salah satunya karena kurangnya kontrol dari pihak terdekat.

Kota Pariaman sendiri dari Januari hingga September 2015 tercatat sudah terjadi 18 kasus asusila terhadap anak di bawah umur. Selain itu, 22 kasus KDRT dan 14 kasus ABH terhadap para anak-anak di daerah yang dijuluki kota "Tabuik" itu. "Peran orang tua sangat penting dalam mengawasi, mendidik, memberikan kasih sayang kepada anak," ucap dia.

Pada umumnya dari 18 kasus asusila terhadap anak di kota itu terjadi saat anak tidak dalam pengawasan orang tuanya. Kesibukan para orang tua dengan berbagai aktivitasnya membuat anak sering terlantarkan.

"Dari beberapa pengaduan keluarga korban, mereka mengaku banyak menghabiskan waktu untuk bekerja sehingga anak sering terabaikan," katanya.

Ia menambahkan, jika anak sudah menjadi korban dari kejahatan tersebut maka setidaknya butuh waktu tiga bulan untuk mengembalikan kondisi psikologisnya.

"Tiga bulan itu paling cepat, terkadang ada anak yang butuh waktu hingga satu tahun untuk direhabilitasi kondisi psikologisnya," katanya.

Ia juga berharap kepada pihak pemerintah dengan beberapa instansi terkait untuk memberikan kontribusi nyata dalam melindungi anak-anak di kota itu.

Nasrun Jon (73), tokoh masyarakat setempat menyebutkan, selain adanya peran orang tua, peran pemerintah setempat juga sangat dibutuhkan.

"Saat ini kita juga butuh peran para tokoh-tokoh adat seperti para ninik mamak dalam mengawasi anak dan kemenakanya," kata dia.

Wartawan senior itu juga menilai saat ini peran dari para tokoh adat setempat belum terlihat secara maksimal dalam menjalankan peran dan fungsinya. "Meskipun demikian bukan berarti peran tokoh adat setempat tidak ada," ucap dia.

Ia menilai peran orang tua saat ini cukup berbeda jika dibandingkan dengan pengawasan orang tua pada zaman dia anak-anak dulu.

Dulunya orang tua sangat mengutamakan dalam mengawasi anak bahkan menanyakan siapa saja teman terdekat anak. "Saya dahulunya jika membawa teman baru maka orang tua saya akan menanyakan siapa teman baru saya itu," tuturnya.

Selain itu ia juga mengeluhkan para orang tua di era saat ini yang sangat jarang membatasi jam bermain anak. Saat ini dikatakannya, anak-anak sudah terbiasa keluar malam hingga larut malam bahkan menginap di luar rumah.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement