Selasa 13 Oct 2015 04:14 WIB

Dua Warga Sleman Tumpangi Helikopter yang Hilang Kontak di Danau Toba

Rep: c 97/ Red: Indah Wulandari
Tim SAR melakukan proses pencarian hilangnya Helikopter Eurocopter EC-130 di perairan Danau Toba, Samosir, Sumatera Utara, Senin (12/10).
Foto: ANTARA FOTO/Dhev Bakkara
Tim SAR melakukan proses pencarian hilangnya Helikopter Eurocopter EC-130 di perairan Danau Toba, Samosir, Sumatera Utara, Senin (12/10).

REPUBLIKA.CO.ID,SLEMAN -- Dua warga Sleman menjadi penumpang helikopter yang hilang kontak di Kabupaten Samosir, Sumatra Utara.

Kedua korban, Nur Harianto (46) dan Fransiskus Subihardayan (22) beralamatkan Dusun Tegal Bojan, Purwomartani, Kalasan.

Rupanya kedua korban masih memiliki hubungan keluarga. Seorang kerabat dekat, Prawigyo Sri Winoto (74), mengatakan Fransiskus Subihardayan merupakan keponakan dari Nur Harianto. Mereka bekerja di PT.Penerbangan Alam Semesta Surabaya.

Menurutnya, Frans adalah anak tunggal yang ikut kerja bersama pamannya.  Karena sejak kecil ia disekolahkan sang paman karena ayahnya sudah meninggal.

“Ibunya bekerja di RS Pantirapih sebagai perawat," tutur Prawigyo, Senin (12/10).

Ia menuturkan, keluarga mendapat kabar hilangnya helikopter dari kerabatnya yang berprofesi sebagai TNI di Jakarta pada Ahad (11/1). Keluarga sendiri terkejut setelah tahu mereka menjadi korban. Hingga saat ini keluarga belum mendapat kabar terbaru dari Medan. Prawigyo berharap kedua kerabatnya selamat.  

Sepupu dari Frans, Benidektus Suryosaputra (29) menuturkan berbagai usaha untuk mencari tahu kabar terbaru musibah tersebut sudah dilakukan keluarga setelah mendapat kabar dari televisi. Namun sayang ia mendapatkan kabar bahwa pencarian helikopter terpaska dihentikan karena kendala cuaca.

Benidektus menceritakan, belum lama ini ia berkomunikasi via Blacberry Message (BBM) dengan Frans. Dalam percakapan itu Frans mengatakan, bekerja sebagai kru di penerbangan sangatlah berat. Bulan depan, Frans merencanakan untuk pulang ke Sleman.

Di mata keluarga, Frans merupakan sosok yang taat beragama. Ia aktif dalam aktivitas gereja. Usai kabar duka itu sampai pada keluarga, rumah kediaman Frans di Sleman diselimuti rasa duka. Para sahabat berdoa, termasuk ibunda Frans, Sri Handayani yang terus menggenggam kalung rosario.

Berdasarkan informasi, helicopter yang hilang itu mengangkut lima orang penumpang. Kendaraan terbang milik PT Penerbangan Angkasa Semesta itu akan berangkat menuju Bandara Kualanamu, Deli Serdang, Sumatra Utara.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement