Senin 12 Oct 2015 11:21 WIB

Anak Korban Kriminalitas Jadi Perhatian Orang Tua

Rep: Edy Setiyoko/ Red: Andi Nur Aminah
Jangan hanya menuntut anak-anak Anda untuk mematikan konsol game yang mereka mainkan. Anda harus mengajari mereka cara mengisi waktu luang yang baik.
Foto: flickr
Jangan hanya menuntut anak-anak Anda untuk mematikan konsol game yang mereka mainkan. Anda harus mengajari mereka cara mengisi waktu luang yang baik.

REPUBLIKA.CO.ID, BOYOLALI -- Maraknya kasus pembunuhan dan pelecehan seksual terhadap anak di sejumlah daerah di Indonesia, menjadi perhatian serius jajaran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali, Jawa Tengah. Asisten Pemerintahan Setda Kabupaten Boyolali, Untung Raharjo, meminta warga masyarakat, atau orangtua untuk memperhatikan anaknya.

Kejadian pembunuhan dan pelecehan seksual anak, Untung mengatakan, tidak menutup kemungkinan bisa terjadi di kota kota kecil, seperti di Kabupaten Boyolali. Maka bentuk perhatian orangtua terhadap anak, menurut dia, dapat dilakukan dengan memperhatikan pergaulan anak di lingkungan.

''Orangtua harus memantau anaknya pada waktu luang, seperti sehabis pulang sekolah anaknya itu bermain dengan siapa, bermain dimana dan sifat teman bermainnya itu bagaimana, baik atau tidak. Jadi, harus diperhatikan setiap hari. Sehingga kegiatan dan kesibukan anaknya itu terpantau. Anak jangan dibiarkan bebas begitu saja,'' ujarnya, Senin (10/11).

Dengan pengawasan orangtua kepada anak secara berkelanjutan, dia optimistis anak akan terlatih untuk berbuat disiplin, taat dan patuh kepada aturan. Biasanya, kasus kriminalitas yang menimpa anak mulai dari balita hingga remaja itu, diakibatkan karena kurangnya perhatian orangtua kepada anak. Mungkin,  kerena kesibukan orangtua. Terutama bagi orangtua yang keduanya bekerja. Sehingga anak kurang diperhatikan, dampaknya anak bisa terjerumus ke hal hal negatif.

Untung menegaskan, perkembangan teknologi canggih dan modern, seperti sekarang ini, berpengaruh cukup besar terhadap perkembangan tingkah laku anak. Dengan perkembangan teknologi yang canggih, seperti di dunia maya, anak bisa mengakses film yang kurang tepat bagi anak dimana anak merupakan usia tumbuh kembang dan rasa ingin tahunya tinggi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement