Ahad 11 Oct 2015 17:16 WIB

Rumah Relokasi untuk Korban Bencana Diresmikan

Rep: Edy Setyoko/ Red: Ilham
Revitalisasi Rusunawa. Kondisi bangunan di Rusunawa Karanganyar, Jakarta, Kamis (30/7).  (Republika/Wihdan)
Foto: Republika/ Wihdan
Revitalisasi Rusunawa. Kondisi bangunan di Rusunawa Karanganyar, Jakarta, Kamis (30/7). (Republika/Wihdan)

REPUBLIKA.CO.ID, KARANGANYAR -- Tercatat 171 unit rumah yang dibangun untuk relokasi keluarga korban bencana di sejumlah wilayah di Kabupaten Karanganyar diresmikan di Desa Bolong, Kecamatan jenawi, Ahad (11/10).

Menurut Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karanganyar, Nugroho, rumah relokasi yang diresmikan terdiri dari 96 unit dari kegiatan tahap pertama. 65 unit lainnya dari relokasi tahap kedua.

Sebagian dari 65 unit rumah relokasi tahap kedua sudah selesai. Sebagian lagi dalam proses penyelesaian. Meski ada yang belum selesai, semua tetap diresmikan secara simbolis.

Keluarga yang direlokasi mendapatkan bantuan dari pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten untuk membangun hunian. Dari pusat, bantuan yang diberikan Rp 20 Juta, provinsi Rp 15 Juta, dan kabupaten Rp 10 Juta. Total Rp 45 juta.

Bupati Karanganyar, Juliyatmono mewanti-wanti kepada warga penerima bantuan dana relokasi untuk mempergunakan sebagaimana mestinya. Bupati membentuk tim pemantau, agar dana digunakan untuk membangun rumah. ''Bukan untuk yang lain,'' pintanya.

''Jangan digunakan untuk membeli sepeda motor. Itu khusus untuk membangun rumah. Makanya, nanti proses pencairan sedikit kita awasi. Takutnya uang yang seharusnya digunakan untuk membangun rumah, digunakan untuk yang lain,'' kata Juliyatmono.

Pemkab juga membagi kembali jatah hidup kepada puluhan warga yang menjadi korban longsor di daerah Balong, Jenawi, dan Gempolan, Kerjo. Bupati mengaku, bantuan dari propinsi cair pekan ini. Disusul dengan bantuan dari APBD Kabupaten Karanganyar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement