Ahad 11 Oct 2015 16:40 WIB

Pemkab Indramayu Pertanyakan Relokasi Waduk Jatigede

Rep: Lilis Handayani/ Red: Indah Wulandari
Lokasi Waduk Jatigede yang mulai terisi air setelah dimulainya penggenangan di Sumedang, Jawa Barat, Selasa (1/9).
Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Lokasi Waduk Jatigede yang mulai terisi air setelah dimulainya penggenangan di Sumedang, Jawa Barat, Selasa (1/9).

REPUBLIKA.CO.ID,INDRAMAYU -- Pemkab Indramayu mempertanyakan kelanjutan pemanfaatan perumahan yang telah dibangun untuk warga yang terkena dampak pembangunan waduk Jatigede, Kabupaten Sumedang. Pasalnya, sejak selesai dibangun pada 2010 lalu, rumah-rumah itu sampai kini belum ditempati.

 

‘’Kami sudah tiga kali mengirimkan surat resmi ke Samsat Jatigede Provinsi Jabar, tapi sampai sekarang belum ada tanggapan,’’ ujar Kasi Perumahan Dinas PU Cipta Karya Kabupaten Indramayu, Eddy Satoto kepada Republika.co.id, Ahad (11/10).

 

Perumahan tersebut terletak di Desa Cikawung, Kecamatan Terisi, Kabupaten Indramayu. Rumah yang bertipe 36 dan terdiri dari dua kamar tidur itu berjumlah delapan unit. Rumah-rumah tersebut sudah dilengkapi dengan sarana air bersih dan jalan di sekitar lokasi.

 

Menurut Eddy, rencana pembangunan perumahan itu sebenarnya kurang lebih 200 unit. Namun karena tak ada kejelasan kapan rumah-rumah itu akan ditempati, maka proses pembangunannya tidak dilanjutkan.

 

Selain mengirimkan surat, Eddy mengaku sudah menanyakannya secara langsung dalam forum sosialisasi perumahan Provinsi Jabar pada pertengahan Agustus 2015. Meski acara itu dihadiri pihak dari Kemenpupera, Dinas Permukiman Pemprov Jabar dan Bappeda Jabar, namun tetap tak memperoleh jawaban.

 

Eddy berharap, bisa segera ada kejelasan kapan rumah-rumah itu akan ditempati. Jika ternyata rumah-rumah itu tidak jadi ditempati, maka dia meminta surat resmi dari Samsat Jatigede Provinsi Jabar yang menyatakan program relokasi memang tak jadi dilakukan.

 

Setelah itu, ada penyerahan secara resmi pula ke pemerintah daerah. Dari pemerintah daerah, bisa diserahkan ke pemerintah desa, untuk selanjutnya diserahkan kepada warga desa setempat yang miskin dan tidak memiliki rumah.

 

‘’Jadi ada hitam di atas putihnya,’’ tegas Eddy.

 

Berdasarkan pantauan, akibat dibiarkan kosong selama bertahun-tahun, kedelapan rumah yang telah berdiri itu menjadi terlantar. Bahkan, pekarangan rumah-rumah itupun ditumbuhi dengan rerumputan liar berukuran tinggi.

 

Seorang warga setempat, Supriatin, mengaku sangat menyayangkan kondisi rumah-rumah itu yang dibiarkan kosong. Apalagi, rumah-rumah tersebut sudah mengalami kerusakan dan ditumbuhi rerumputan liar.

 

‘’Padahal daripada kosong, berikan saja untuk warga yang membutuhkan,’’ tutur Supriatin.

 

Seperti diketahui, waduk Jatigede yang terletak di Kabupaten Sumedang saat ini sudah mulai digenangi. Sebagai daerah penerima manfaat, Pemkab Indramayu pun menyiapkan lahan bagi warga yang tergusur proyek tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement