Ahad 11 Oct 2015 06:18 WIB

Cerita Gus Dur yang Terpisah dari Paspampres

Pameran foto tentang Abdurrahman Wahid alias Gus Dur.
Foto:
Pameran foto tentang Abdurrahman Wahid alias Gus Dur.

Putu membandingkan, tugas Paspampres terasa lebih ringan ketika mendampingi Gus Dur ke Amerika Serikat (AS) daripada ke negara-negara Arab. Pasalnya, di negeri Paman Sam, setiap prosedur tetap (protap) berlaku secara ketat. Sehingga, seumpama Gus Dur di tengah jalan ingin bertemu seseorang di luar jadwal resmi, pasti tidak akan dituruti Secret Service.

Berbeda dengan aturan di Timur Tengah, berdasarkan pengalamannya, tidak ada aturan baku terkait pengamanan Presiden. Sehingga, kalau Gus Dur tiba-tiba berkehendak ingin membuat agenda, pasukan pengamanan negara setempat bisa menurutinya. “Saya merasa lebih aman mengawal Gus Dur ketika berkunjung ke Amerika,” kata Putu.

Satu kelakar yang bisa didapat Putu dari Doktor Kehormatan Universitas Sun Moon, Seoul ini. Kegemaran Gus Dur dalam berkunjung ke berbagai belahan dunia membuat Putu hormat dan memiliki bermacam-macam pengalaman dalam memberi jaminan keamanan di berbagai negara di lima benua. Alhasil, ia memiliki julukan khusus untuk Gus Dur.

“Jika Presiden pertama Bung Karno dijuluki sebagai negarawan, Presiden kedua Pak Harto dijuluki hartawan, dan Presiden ketiga Pak BJ Habibie dijuluki sebagai ilmuwan, maka semasa Gus Dur menjadi Presiden dijuluki sebagai wisatawan,” kata Putu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement