REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG BARAT -- Melemahnya ekonomi nasional ternyata tidak terlalu berdampak pada iklim investasi di Kabupaten Bandung Barat (KBB). Pemerintah KBB mengklaim investasi yang masuk ke KBB terus mengalami kenaikan.
Kepala Badan Penanaman Modal Perizinan dan Pelayanan Terpadu (BPMPPT) KBB, Rakhmat menuturkan, kenaikan nilai investasi di KBB terus terjadi tiap tahunnya.
"Tiap tahun meningkat lima persen, mulai dari 2008 sampai kuartal pertama tahun ini," kata dia, Kamis (8/10).
Total nilai investasi yang masuk ke KBB mulai dari 2008 sampai Juli tahun ini, yaitu mencapai Rp 14 triliun. Dengan pembagian, Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp 7,02 triliun dan sisanya yakni untuk Penanaman Modal Asing (PMA) sebanyak Rp 6,9 triliun.
Sektor yang paling besar nilai investasinya, yakni di industri, properti dan manufaktur. Nilai investasi di sektor properti bahkan bahkan mencapai setengah dari total PMDN tersebut.
"Harus kita akui, KBB ini punya potensi investasi yang besar. Letak geografisnya bisa mendatangkan banyak investor," ujar dia.
Terlebih, KBB disokong oleh keberadaan kekayaan sumber daya alam. Seperti pasir, bebatuan untuk bangunan rumah, dan juga panorama alamnya yang dinilai sangat menjual.
Saat ini, terdapat 53 investor dalam negeri dan 57 investor yang berasal dari luar negeri. Dan hingga kini, dapat dipastikan, tidak ada investor yang kabur meninggalkan KBB karena kondisi perekonomian saat ini. Menurut dia, KBB memiliki daya tarik tersendiri bagi para investor sehingga enggan untuk keluar.