REPUBLIKA.CO.ID, PEMATANGSIANTAR -- Kabut asap yang menyelimuti Kota Pematangsiantar, Sumatera Utara, juga memberikan dampak terhadap kesehatan sebagian satwa hunian Zoo Siantar atau kebun binatang setempat.
"Dampak kabut asap khususnya pada jenis unggas atau burung-burungan yang sensitif dengan perubahan cuaca," ucap tenaga medis Zoo Siantar Melza Ulfa, Kamis (8/10).
Sedikit saja perubahan, kata Melza, akan berdampak pada kesehatan, apalagi dengan munculnya kabut asap yang berkepanjangan. Gangguan kesehatan yang dialami satwa ujar Melza, seperti terjadinya iritasi pada mata, dan saluran pernapasan akibat kabut asap yang mengandung partikel berbahaya.
"Ada satu ekor burung puyuh yang kami rawat intensif, kena flu, dan sudah mulai membaik," sebut Melza.
Untuk langkah antisipasi, Zoo Siantar mengintensifkan perawatan kebersihan kandang, dan menjaga kesterilan makanan.
"Kami juga memberikan asupan tambahan berupa vitamin dan mineral untuk lebih menguatkan daya tahan para satwa," kata Melza.
Ratusan pepohonan secara alami membantu terjaganya kesehatan satwa, karena mampu menyaring kabut asap agar tidak tersebar sampai ke udara bagian bawah.
"Sampai saat ini kesehatan satwa masih bisa kami tangani, entah bagaimana jika terus berkepanjangan," kata Melza dengan nada khawatir.
Kabut asap juga berdampak pada penurunan tingkat kunjungan, mencapai 10-12 persen dibandingkan hari-hari normal.
Menurut Humas Zoo Siantar, Purmanto, penurunan itu terkait sikap masyarakat yang mengurangi aktivitas luar ruang untuk menjaga kesehatan. Pengelola Zoo Siantar berharap pemerintah secepatnya memadamkan kebakaran hutan yang menjadi penyebab munculnya kabut asap supaya kegiatan berjalan normal.