Kamis 08 Oct 2015 13:07 WIB

Rizal Ramli Sindir Pejabat Indonesia Gampang Disogok

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Nidia Zuraya
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli
Foto: Republika.co.id
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli mengatakan Indonesia merupakan negara yang sangat kaya, namun sayang belum mampu memaksimalkan segala potensi yang ada.

Rizal mencontohkan di sektor perminyakan. Ia menilai sejatinya Indonesia memiliki minyak melimpah, namun tidak ada strategi maintain downstream industri, dan hilang begitu saja, membuat bangsa ini terus menjadi bangsa yang mengimpor minyak.

"Lalu, kita dikasih kesempatan mineral, tembaga, emas batubara, tapi kebanyakan dikuasai asing dalam bentuk kontrak karya," ujarnya saat memberikan Orasi Ilmiah Dies Natalis ke-57 Universitas Jayabaya di Jakarta, Kamis (8/10).

Cadangan emas yang dimiliki Indonesia, lanjutnya, masih ada 34 tahun lagi, dan banyak kontrak habis dalam lima hingga sepuluh tahun mendatang. Menurutnya, Indonesia bisa menulis ulang sejarah, dengan memanfaatkannya demi memberikan kesejahteraan bagi masyarakat.

"Ada tambang Freeport yang sangat kaya, tiga dari tambang emas terbesar di dunia, Indonesia hanya sedikit dapatnya, cuma satu persen. Freeport seenaknya, limbah dan galian yang diaduk pakai mercury dibuang begitu saja ke sungai, ikan-ikan pada mati, penduduk menderita," katanya memaparkan.

Menurutnya, kalau Freeport patuh pada good governence, tidak akan ada susahnya membayar limbah. Padahal di negaranya sendiri, lanjut dia, kalau ada perusahaan yang terbukti merusak lingkungan hidup akan dikenakan denda hingga puluhan miliar dolar AS.

Ia juga menuding lemahnya hukum Indonesia menjadi alasan yang membuat Freeport berbuat seenaknya. "Ini karena pejabat Indonesia gampang disogok. Daripada bersihkan limbah, bayar aja pejabatnya. Ada pejabat yang 10 tahun sebelum habis (kontrak) sudah mau diputuskan, pejabat itu enggak tahu teknik negoisasi, semakin kepepet bergaining posisi kita makin baik," tuturnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement