Rabu 07 Oct 2015 19:14 WIB

AP II Kehilangan Rp 4 Miliar Akibat Asap

Rep: Antara/ Red: Andi Nur Aminah
Kabut asap Pekanbaru
Foto: ANTARA FOTO/Rony Muharrman
Kabut asap Pekanbaru

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- PT Angkasa Pura II Cabang Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru mengklaim kehilangan pendapatan sebesar Rp 4 miliar. Penyebabnya karena banyak maskapai membatalkan kedatangan dan keberangkatan akibat kabut asap kebakaran di Sumatra.

"Kita sudah dapat gambaran kerugian Angkasa Pura selaku pengelola bandara dari mulai awal sampai akhir bulan sekitar Rp 4 miliar," kata Kepala Divisi Pelayanan dan Operasional Bandara Internasional SSK II, Hasturman Yunus di Pekanbaru, Rabu (7/10).

Ia menjelaskan kehilangan pendapatan tersebut dialami selama satu bulan penuh yakni pada September 2015. Ini dimulai dari terganggunya pendaratan pesawat dalam sehari hingga bandara lumpuh total alias tidak terdapat pesawat mendarat atau lepas landas.

Angka kehilangan pendapatan itu dihitung dari kerugian yang telah diberikan seperti Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat Udara (PJP2U) terminal domestik sebesar Rp 45 ribu per penumpang dan terminal internasional Rp 150 ribu per penumpang.

"Aturan satu pesawat penumpangnya 100 orang itu berangkat, tapi karena asap mereka tak jadi berangkat. Maka kita jadi 'loss revenue'. PJPU sudah termasuk dalam tiket, jadi dipulangkan dan kita tidak dapat apa-apa," kata dia.

Sementara, ucap Hasturman, pihaknya sebagai pengelola bandara harus tetap beroperasi dan mengeluarkan biaya seperti listrik dan pendingin udara. Hal itu dilakukan agar para calon penumpang merasa aman serta nyaman.

Menurutnya, untuk biaya listrik satu hari saja, biaya dikeluarkan sebesar Rp 75 juta untuk bandara. Belum lagi dari pendapatan pesawat mendarat, parkir, pemakaian garbarata, 'counter check-in' dan semua ada biayanya. "Jika ditotal sekitar Rp4 miliar," terangnya lagi.

Di waktu normal, setiap hari tidak kurang dari 66 kali pesawat terbang melakukan aktivitas mendarat dan lepas landas melalui Bandara Internasional SSK. Dengan jumlah penumpang mencapai 8.000 orang.

Aktivitas penerbangan itu dilakukan 11 maskapai baik rute domestik dan internasional. Di antaranya Lion Air, Garuda Indonesia, Batik Air, Indonesia AirAsia, Citilink, Susi Air, Silk Air, AirAsia, Firefly, Sriwijaya Air dan Malindo Air.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement