Rabu 07 Oct 2015 01:02 WIB

'Kabut Asap di Indonesia Akibat Pembukaan Lahan untuk Sawah'

Suasana jalan raya dari Batam Centre ke Nongsa dengan kabut asap akibat kebakaran hutan yang pekat di Batam, Kepri, Selasa (6/10).  (Antara/Yuli Seperi)
Foto: Antara/Yuli Seperi
Suasana jalan raya dari Batam Centre ke Nongsa dengan kabut asap akibat kebakaran hutan yang pekat di Batam, Kepri, Selasa (6/10). (Antara/Yuli Seperi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pakar lingkungan Universitas Indonesia Mohammad Hasroel Thayib mengatakan bahwa kabut asap yang terjadi di beberapa daerah di Indonesia adalah akibat pembukaan lahan untuk dijadikan area sawah.

Menurut Hasroel, ini sudah biasa dilakukan khususnya di daerah Sumatera, terutama menjelang akhir musim kemarau.

"Jadi kebakaran terjadi lebih karena orang ingin menanam padi, bukan membuka lahan sawit. Padi yang ditanam jenis padi gogo atau padi kering," ujar Hasroel di Jakarta, Selasa Malam.

Ia pun memisalkan, jika saat ini Indonesia punya sekitar 250 juta penduduk dan kalau mengalami kenaikan dua persen pertahun, berarti ada penambahan sekitar lima juta jiwa setiap satu tahun.

 

Diandaikan setiap orang mengonsumsi beras 120 kilogram pertahun, maka harus ada 600.000 ton tambahan produksi beras setiap tahun. Kalau satu hektare lahan bisa menghasilkan dua ton, berarti mesti ada tambahan 300.000 hektare lahan secara annual.

"Ini karena orang butuh makan nasi, dan saya rasa pemerintah tidak pernah tanggap akan hal ini. Saya harap Presiden Joko Widodo sebagai seorang yang mengecap pendidikan kehutanan bisa memberikan perhatian lebih serius," kata pria kelahiran Langsa, Aceh, ini.

Dirinya berharap, sebagai pencegahan agar kejadian sama tidak berulang, pemerintah harus melakukan inovasi untuk mengurangi ketergantungan rakyat terhadap beras. Selain itu, kalau memang bisa, pemerintah harus bisa menyediakan sekitar 300.000 hektar lahan tambahan setiap tahun.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement