REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Membangun perusahaan rintisan di bidang teknologi (startup) perlu memperhatikan beberapa hal. Salah hal pertama yang perlu dipersiapkan adalah pola pikir dan mindset.
"Yang pertama dan yang paling utama adalah mindset. Mereka yang ingin memulai membuat startup harus berpikir bahwa tujuan utama mereka adalah untuk menjadi solusi dalam menyelesaikan suatu masalah," kata CEO Kibar, Yansen Kamto pada Startup Weekend Jakarta, Ahad (5/10).
Kibar adalah organisasi yang fokus dalam pembinaan anak muda Indonesia dengan mendorong wirausaha melalui startup.
"Bukan untuk menjadi kaya, uang itu tidak pernah menjadi tujuan, uang itu hanya salah satu alat untuk mencapai tujuan," sambung dia.
Hal kedua yang perlu dilakukan mereka yang ingin memulai startup adalah harus memiliki semangat kolaborasi. Karena, kata Yansen, semua orang biasanya hanya punya satu core-strength, jadi harus kolaborasi.
"Tapi, sebelum kolaborasi mereka harus mengidentifikasi kekuatan mereka di mana, untuk kemudian fokus di kekuatannya," ujar dia.
Langkah selanjutnya adalah eksekusi, dan Yansen menyarankan agar tidak berputus asa dalam mengembangkan startup.
"Enggak ada yang sekali langsung berhasil, harus berpikir bahwa gagal adalah satu dari perjalanan," kata Yansen.
"Tapi harus fail fast, fail forward, gagalnya dengan cepat, gagalnya harus ke depan, harus ada yang kita pelajari dari kegagalan," tambah dia.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
