REPUBLIKA.CO.ID, MAMUJU -- Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Kabupaten Mamuju Provinsi Sulawesi Barat menyesalkan bentrokan warga di Desa Tobadak 8 di Kecamatan Tobadak, Kabupaten Mamuju Tengah Provinsi Sulawesi Barat.
"Mestinya ini bisa dicegah sebelum terjadi, kasihan masyarakat yang menjadi korban konflik," kata politikus PDI Perjuangan Kabupaten Mamuju, Ado Masud yang juga menjabat anggota DPRD Mamuju dan ketua Dewan Pimpinan Cabang PDI Perjuangan Mamuju, Senin (5/10).
Ia mengatakan, konflik masyarakat di Desa Tobadak 8 yang dipicu konflik sengketa lahan mestinya bisa tidak terjadi andai kata aparat keamanan seperti aparat kepolisian dan pemerintah bertindak cepat, mencegah terjadinya konflik.
Menurut dia, satu warga tewas karena sabetan senjata tajam ketika konflk lahan itu terjadi. "Konflik ini sudah lama dan pasti bisa dicegah andai kata cepat dilakukan, ini kami sesalkan," katanya.
Ia mengatakan, potensi konflik sengketa lahan sudah seringkali terjadi di Kabupaten Mamuju Tengah, sehingga mesti dilakukan upaya pencegahan dengan maksimal agar tidak lagi memakan korban kedepannya.
"Semua pihak mesti bersama menyelesaikan sengketa lahan yang ada di Mamuju Tengah agar persoalan serupa tidak lagi terjadi di wilayah yang merupakan daerah pemekaran Kabupaten Mamuju sebagai ibukota Provinsi Sulbar," katanya.